Implementasi peraturan Menteri Kesehatan tentang penyelenggaraan imunisasi dalam program imunisasi vaksin campak dan rubella/ measles rubella: studi kasus di Puskesmas Batujajar Kabupaten Bandung Barat

Program imunisasi vaksin campak dan rubella merupakan suatu kebijakan yang pemerintah buat untuk membantu masalah di bidang kesehatan. Imunisasi vaksin campak dan rubella yang bertujuan untuk mencapai eliminasi campak dan pengendalian rubella pada tahun 2020. Selain itu, tujuan khusus program imunisasi vaksin campak dan rubella ini adalah meningkatkan kekebalan masyarakat terhadap campak dan rubella, memutuskan virus campak dan rubella, menurunkan angka kesakitan campak dan rubella, menurunkan angka kejadian CRS (Conginetal Rubella Syndrome). Tujuan dan manfaat penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana implementasi peraturan Menteri Kesehatan tentang penyelenggaraan imunisasi dalam program imunisasi vaksin campak dan rubella/ measles rubella di Puskesmas Batujajar Kabupaten Bandung Barat, dan menambah ilmu pengetahuan Administrasi Publik khususnya ilmu Kebijakan Publik. Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Jenis data yang digunakan yaitu data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data penelitian adalah observasi, dokumentasi, dan wawancara. Informan pada penelitian ini adalah wakil asesor, dokter, guru pendamping, petugas posyandu, dan orang tua peserta imunisasi. Analisis data yang dilakukan melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dilakukan menunjukan bahwa implementasi program imunisasi vaksin campak dan rubella di Puskesmas Batujajar Kabupaten Bandung Barat sudah baik. Dari 6 dimensi implementasi kebijakan yang digunakan yaitu : 1.Tujuan Kebijakan dan Standar yang Jelas 2.Sumber Daya 3.Kualitas Hubungan Interorganisasional 4.Karakteristik Lembaga atau Organisasi Pelaksana 5.Lingkungan Politik, Sosial, dan Ekonomi 6.Disposisi atau Tanggapan atau Sikap para Pelaksana. Dapat disimpulkan bahwa implementasi penyelenggaraan imunisasi program imunisasi vaksin campak dan rubella di Puskesmas Batujajar Kabupaten Bandung Barat baik. Namun, dalam pelaksanaan masih terdapat kendala seperti sumber daya manusia yang kurang karena wilayah kerja dan peserta yang banyak, sarana prasarana yang kurang karena mengalami keterlambatan distribusi, sosialisasi yang dilakukakan petugas kurang optimal karena sebagian masyarakat tidak mengikuti imunisasi dan masih khawatir menggunakan vaksin MR. ENGLISH The measles and rubella vaccine immunization program is a policy that the government makes to help problems in the health sector. Immunization of measles and rubella vaccine which aims to achieve the elimination of measles and rubella control in 2020. In addition, the specific purpose of this immunization program for measles and rubella vaccine is to increase public immunity against measles and rubella, decide on measles and rubella virus, reduce morbidity and measles rubella, decreases the incidence of CRS (Conginetal Rubella Syndrome). The purpose and benefits of this study are to find out how the implementation of the Minister of Health's regulations on administering immunization in measles vaccine and rubella / measles rubella immunization programs in Batujajar Health Center, West Bandung Regency, and to increase public administration knowledge, especially Public Policy. The method that used by the author in this study uses qualitative research methods with a descriptive approach. The type of data used is primary and secondary data. Research data collection techniques are observation, documentation, and interviews. Informants in this study were deputy assessors, doctors, assistant teachers, posyandu officers, and parents of immunization participants. Data analysis is done through data reduction, data presentation, and conclusion drawing. Based on the results of the research conducted, it is shown that the implementation of the measles and rubella vaccine immunization program at Batujajar Health Center in West Bandung Regency is good. From the 6 dimensions of policy implementation that are used, namely: 1. Objectives of Clear Policies and Standards 2. Resources 3. Quality of Interorganizational Relations 4. Characteristics of Implementing Institutions or Organizations 5. Political, Social and Economic Environment 6. Dispositions or Responses or Attitudes of the Executor. It can be concluded that the implementation of immunization against measles and rubella vaccine immunization program at Batujajar Health Center in West Bandung Regency is good. However, in the implementation there were still obstacles such as lack of human resources due to the large work area and participants, lack of infrastructure due to delays in distribution, the socialization carried out by officers was not optimal because some people did not take immunizations and were still worried about using MR vaccines