Karakteristik masyarakat Muslim : Studi tentang hubungan tradisi lokal dengan perilaku keagamaan masyarakat Cihideung Girang Desa Sukakerti Kecamatan Cisalak Kabupaten Subang

Latar belakang penelitian ini adalah bahwa dalam kehidupan masyarakat pastilah mempunyai agama yang dianutnya, namun disamping itu juga masyarakat tidak akan pernah terlepas dari budaya atau tradisi. Begitu pula yang terjadi di kampung Cihideung Girang yang berpegang teguh terhadap Agama Islam dan juga di samping itu mempunyai tradisi Ngaruwat Bumi. Yang menjadikan permasalahan penelitian ini adalah bagaimana hubungan tradisi Ngaruwat Bumi dengan perilaku keagamaan masyarakat Cihideung Girang, dengan didasari ketiga indikator perilaku keagamaan ialah aspek ritual, intelektual dan sosial. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif berbentuk Studi Hubungan (Interrelationship Studies) dengan menggunakan Studi Korelasi (Correlation Studies) yakni hubungan linier berupa hubungan timbal balik antara dua variabel atau lebih yang disebut korelasi. Metode penentuan subjek penelitian dilakukan dengan menggunakan teknik Purposive Sampling yaitu sample berdasarkan kategori yang ada dimasyarakat melalui angket dari umur 20-50 tahun dan dibantu dengan wawancara. Teori yang sesuai dengan permasalahan yang diteliti ialah teori Pranata Sosial dari Monk “tradisi keagamaan menunjukan kepada kompleksitas pola-pola tingkah laku, sikap-sikap, dan kepercayaan atau keyakinan yang berfungsi untuk menolak dan mentaati suatu nilai penting dan Sikap keagamaan ini akan ikut mempengaruhi cara berpikir, cita rasa, ataupun penilaian seseorang terhadap segala sesuatu yang berkaitan dengan agama” dan teori “Kesejahteraan Sosial ialah kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan sosial warga negara dapat hidup layak dan mampu mengembangkan diri, sehingga dapat melaksanakan fungsi sosialnya Hasil penelitian menunjukkan: (1) Tradisi Ngaruwat Bumi di kampung Cihideung Girang bermula pada masa penyebaran Islam di Jawa Barat khususnya di Subang, dan adanya tradisi tersebut semata-mata bukti penghormatan masyarakat terhadap leluhur. Adapun pemahaman serta maksud dari tradisi Ngaruwat Bumi 60% masyarakat percaya kepada leluhur dan pelaksanaannya pada bulan Maulid Nabi atau Isra Mi’raj. (2). Perilaku keagamaan masyarakat Cihideung Girang berdasarkan indikator ritual, intelektual dan sosial dilaksanakan sesuai apa yang telah di pelajari dalam Islam dan 90% masyarakat mengandalkan pengajaran dari guru. Sedangkan dalam tingkat sosial masyarakat 64% bersifat paguyuban (3). Hubungan tradisi Ngaruwat Bumi dengan ketiga indikator tersebut sebagai nasihat, dan sebagai media dan juga 57% tradisi tersebut memeberikan dorongan agar masyarakat erat akan solidaritasnya. Karakteristik Masyarakat Muslim (Studi tentang Hubungan Tradisi Lokal dengan Perilaku Keagamaan Masyarakat) di Cihideung Girang, hubungan antara tradisi Ngaruwat Bumi dengan perilaku keagaman masyarakat dalam aspek ritual, intelektual serta sosial pada dasarnya baik