Pelaksanaan akad musyarakah dengan jaminan emas pada produk pembiayaan modal kerja di Bank Jabar Banten Syari’ah cabang Bandung

Pembiayaan Modal Kerja merupakan salah satu produk yang ditawarkan oleh Bank Jabar Banten Syariah sebagai fasilita Pembiayaan Modal Kerja perusahaan dalam rangka pembiayaan aktiva lancar perusahaan seperti pembelian bahan baku/mentah, bahan penolong/pembantu, barang dagangan, biaya eksploitasi barang modal, piutang dan lain-lain. Pembiayaan Modal Kerja ini menggunakan akad musyarakah yang pada prinsipnya dalam pembiayaan musyarakah tidak ada jaminan, namun untuk menghindari terjadinya penyimpangan, maka Lembaga Keuangan Syariah (LKS) dapat meminta jaminan yang sesuai atau setara dengan pembiayaan yang diajukan. Namun dalam pelaksanaannya pihak Bank menentukan jaminan hanya emas saja, sedangkan dalam Fatwa DSN MUI No 08/2000 Diktum memutuskan No. 3.a.3 tidak mengharuskan jaminan emas, artinya jaminan selain emas dibolehkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Prosedur Pmebiayaan Modal Kerja di Bank Jabar Banten Syariah Cabang Bandung. (2) Alasan Bank Jabar Banten Syariah menjadikan emas sebagai agunan dalam Pembiayaan Modal Kerja. (3) Tinjauan Fatwa DSN tentang pembiayaan musyarakah dengan jaminan emas sebagai agunan di Bank Jabar Banten Syariah Cabang Bandung. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analisis, metode ini digunakan untuk menggambarkan, menganalisis dan mengungkapkan peristiwa dan temuan yang terjadi dilapangan. Data primer yang diperoleh dari data yang dikumpulkan dengan menggunakan teknik Observassi dan Wawancara. Data Sekunder diperoleh dari Sumber referensi berupa buku, dokumen ataupun arsip lainnya yang relevan dengan kegiatan penelitian. Islam telah memberikan pedoman tentang kegiatan ekonomi berupa asas-asas dalam muamalah. Yang berasal dari bahasa arab “asasun” yang artinya dasar, basis, pondasi. Jika dihubungkan dengan sistem berfikir yang dimaksud dengan asas adalah landasan berfikir yang sangat mendasar. Prinsip dalam bermuamalah itu boleh dilakukan sampai ada dalil yang mengharamkannya, dilakukan suka sama suka, mendatangkan maslahat dan menolak mudarat, terlepas dari unsur gharar, maisir dan riba. Data yang ditemukan menunjukkan aplikasi akad musyawarakah dalam produk pembiayaan modal kerja di Bank Jabar Banten Syariah Cabang Bandung dimana terdapat dua akad sekaligus yaitu akad musyarakah dan akad rahn emas, maka tejadi ketidakpastian (gharar) mengenai akad mana yang harus digunakan (berlaku). Hal ini tidak sesuai dengan syariah dan fatwa DSN. Dengan demikian, penelitian ini menyimpulkan bahwa produk Pembiayaan Modal Kerja di Bank Jabar Banten Syariah Cabang Bandung pada pelaksanaannya menggunakan akad musyarakah wal rahn, dimana akad musyarakah digunakan sebagai akad dalam memberikan pembiayaan modal kerja kepada nasabah, sedangkan akad rahn digunakan sebagai akad untuk agunan. Adapun emas dijadikan agunan dalam pembiayaan Modal Kerja adalah karena keamanannya, mudah dipindahkan, awet, menguntungkan, mudah dicairkan, mudah dalam perwatannya, tahan lama