Hubungan Adversity Quotient dengan stres akademik pada mahasiswa Bidikmisi UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Penelitian ini berawal dari studi awal yang dilakukan terhadap mahasiswa penerima beasiswa bidikmisi yang tinggal di Pondok Pesantren. Peneliti menemukan bahwa mahasiswa bidikmisi banyak yang mengalami keadaan stres dan tertekan ketika tinggal di Pondok. Stres akademik yang dialami mahasiswa bidikmisi dapat diidentifikasi dengan keadaan fisik yang cepat lelah, mudah mengantuk, suka mengeluh, pusing, banyak pikiran, dan sebagainya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan adversity quotient dengan stres akademik pada mahasiswa penerima bidikmisi yang ada di UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif korelasional. Subjek penelitian ini berjumlah 189 dari teknikkuota sampling sebanyak 25 % dari jumlah populasi. Subjek penelitian ini diambil dari 4 angkatan yaitu 2015, 2016, 2017, dan 2018 yang berasal dari 8 Fakultas yang ada di UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Instrumen pengukuran yang digunakan untuk mengukur stres akademik adalah Academic Stress Inventory yang dikembangkan oleh Lin dan Chen tahun 2009, sedangkan dalam mengukur adversity quotient menggunakan Student Adversity Quotient Profile yang merupakan pengembangan dari ARP (Adversity Response Profile) dari Stoltz tahun 2000. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis korelasi product moment. Hasil penelitian menunjukan tidak adanya hubungan antara adversity quotient dengan stres akademik pada mahasiswa penerima beasiswa bidikmisi