Tanggapan santri terhadap lingkungan pesantren hubungannya dengan aktivitas belajar mereka di Pesantren: Penelitian di Pondok Pesantren Sukamiskin Bandung

Penelitian ini bertolak pada fenomena yang terjadi di Pondok Pesantren Sukamiskin. Berdasarkan studi pendahuluan, diperoleh informasi bahwa guru dan pengurus pondok sudah berusaha menciptakan lingkungan pesantren yang baik, dari segi fisik, sosial maupun akademisnya. Hal ini diharapkan dapat membantu mendukung proses pembelajaran dan meningkatkan aktivitas belajar santri di pesantren. Akan tetapi disisi lain diperoleh informasi bahwa aktivitas belajar santri masih terbilang pasif. Hal ini dilihat ketika sedang proses pembelajaran berlangsung masih banyak santri yang tidak memperhatikan guru yang sedang menerangkan bahkan ada juga yang tertidur. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui: 1) realitas tanggapan santri terhadap lingkungan pesantren, 2) realitas aktivitas belajar mereka di pesantren, dan 3) hubungan antara tanggapan santri terhadap lingkungan pesantren dengan aktivitas belajar mereka di pesantren. Penelitian ini bertolak pada asumsi teori yang menyatakan bahwa salah satu faktor yang dapat mempengaruhi aktivitas belajar adalah tanggapan. Tanggapan santri terhadap lingkungan pesantren akan mempengaruhi aktivitas dan perilaku belajar mereka. Berdasarkan asumsi teori tersebut maka hipotesis penelitian adalah terdapat hubungan yang signifikan antara tanggapan santri terhadap lingkungan pesantren hubungannya dengan aktivitas belajar mereka. Pendekatan penelitian ini bersifat kuantitatif. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Alat pengumpul data yang digunakan adalah angket, observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 45 orang santri. Analisis data kualitatif menggunakan pendekatan logika dan analisis data kuantitatif dilakukan dengan analisis statistik dengan tahap analisis parsial dan analisis korelasional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Realitas tanggapan santri terhadap lingkungan pesantren termasuk kategori tinggi. Hal ini diketahui dengan hasil nilai rata-rata keseluruhan indikator variabel X sebesar 4,08. Angka ini termasuk kategori tinggi karena berada pada interval 3,40 – 4,19. 2) Realitas aktivitas belajar santri di pesantren termasuk kategori tinggi. Hal ini diketahui dengan hasil nilai rata-rata keseluruhan indikator variabel Y sebesar 3,73. Angka ini termasuk kategori tinggi karena berada pada interval 3,40 – 4,19. 3) Hubungan tanggapan santri terhadap lingkungan pesantren dengan aktivitas belajar mereka di pesantren termasuk kategori korelasi sangat rendah, berdasarkan perhitungan koefisien korelasi sebesar 0,17. Hal ini karena angka 0,17 berada pada interval 0,00 – 0,20. Dari uji signifikansi diperoleh perhitungan t hitung (1,13) < t tabel (1,68), maka hipotesis nol (H0) diterima dan hipotesis alternatif (Ha) ditolak, artinya tidak terdapat hubungan yang signifikan antara variabel X dengan variabel Y. Sementara kadar pengaruh variabel X terhadap variabel Y sebesar 2,89%. Hal ini berarti terdapat 97,11% faktor lain yang mempengaruhi aktivitas belajar