Pembinaan akhlak santri di Pondok Pesantren Al-Wafa'

Penelitian ini tentang pelaksanaan pembinaan akhlak santri di Pondok Pesantren Al-Wafa’. Adapun latar belakangnya adalah terdapat beberapa permasalahan yang didapati mengenai akhlak santri sebelum dilaksanakannya pembinaan akhlak santri di pondok pesantren, diantaranya pernah ditemui beberapa santri yang tidak disiplin dengan aturan pondok, santri yang acuh terhadap sesama dan lingkungan, santri yang bolos saat kegiatan pondok dan lain sebagainya yang mana merupakan semua permasalahan akhlak yang membutuhkan pembinaan akhlak. Fenomena tersebut menarik untuk diteliti, yakni Bagaimana pembinaan akhlak santri di Pondok Pesantren Al-wafa? Bagaimana faktor pendorong dan penghambat pembinaan akhlak di Pondok Pesantren Al-Wafa? Bagaimana hasil pembinaan akhlak santri di Pondok Pesantren Al-Wafa? Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Pembinaan akhlak santri di Pondok Pesantren Al-wafa.. 2) Faktor pendorong dan penghambat pembinaan akhlak di Pondok Pesantren Al-Wafa 3) Hasil pembinaan akhlak santri di Pondok Pesantren Al-Wafa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Alat pengumpul data yang digunakan yaitu observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh : 1) Pembinaan akhlak santri di Pondok Pesantren Al-Wafa’ adalah melalui kegiatan-kegiatan di pondok. Dimana kegiatan dalam membina akhlak terbagi menjadi dua bagian kegiatan pembinaan khusus pada malam sabtu setiap sebulan dua kali, sedangkan pembinaan umum setiap hari kecuali hari minggu melalui kegiatan penanaman nilai-nilai agama secara langsung, kegiatan hiburandan kegiatan sosial kemasyarakatan dan kesehatan. Pembinaan akhlak dilaksanakan dengan menggunakan metode pembiasaan, mauizah atau ibrah, nasihat, keteladanan, pengawasan, dan reward and punishment, 2) Faktor pendorong pembinaan akhlak santri di pondok yaitu tersedianya sarana dan prasarana yang memadai, tersedianya alokasi waktu yang sudah di jadwalkan, adanya kerjasama yang baik dari seluruh elemen yang ada di pondok untuk membentuk akhlak mulia pada diri santri. Adapun faktor penghambatnya yaitu ada beberapa santri yang enggan mengikuti kegiatan di pondok dengan sering bolos seperti tidak mengikuti pengajian, dan ada beberapa santri yang lebih mementingkan kegiatan orgaisasi di kampus. 3) Hasil yang dicapai dari metode dan bentuk pembinaan akhlak pada santri sudah bisa dikatakan berhasil, hal ini bisa dibuktikan dengan sikap dan perilaku pelajar yang taat dan patuh kepada peraturan, serta perilaku santri yang ketika mengikuti pengajian, selalu shalat berjama’ah subuh dan isya di masjid. Konkritnya yaitu tercapainya intelektual, kesadaran beribadah, hidup sederhana dan mandiri, sopan santun, kedisiplinan dan saling menghargai