Pengaruh model pembelajaran Group Investigation untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa: Penelitian tindakan kelas pada mata pelajaran PAI di SMK Muhammadiyah 2 Bandung

Berdasarkan hasil observasi awal di SMK Muhammadiyah 2 Cibiru Bandung aktivitas belajar siswa cenderung kurang. Siswa sering ribut dan mengobrol saat kegiatan belajar berlangsung. Hal ini disebabkan karena siswa bosan dan jenuh dengan metode ceramah yang digunakan guru sehingga siswa tidak aktif dalam kegiatan belajar karena pembelajaran berpusat pada guru. Guru masih menggunakan model lama atau cara konvensional yaitu pembelajaran berpusat pada guru (teacher oriented). Pembelajaran tersebut kurang merangsang siswa untuk terlibat secara aktif maupun kreatif, bahkan siswa cenderung bersifat pasif dan kurang mandiri, yang pada akhirnya pembelajaran PAI menjadi membosankan dan membuat aktivitas siswa di kelas kurang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas belajar peserta didik sebelum menerapkan model pembelajaran group investigation, penerapan model pembelajaran group investigation, dan aktivitas belajar siswa setelah diterapkan model pembelajaran group investigation di setiap siklusnya. Penelitian ini didasarkan atas asumsi bahwa penggunaan model pembelajaran gorup investigation dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa. Dalam penerapan model pembelajaran Group Investigation siswa lebih mudah menemukan dan memahami konsep-konsep yang sulit apabila mereka saling mendiskusikan masalah-masalah tersebut dengan temannya. Melalui diskusi ini akan terjalin komunikasi dimana siswa saling berbagi ide atau pendapat sehingga memungkinkan siswa untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran. Hipotesis yang diajukan adalah pembelajaran group investigation pada mata pelajaran PAI di kelas X SMK Muhammadiyah 2 Cibiru dapat meningkatkan aktivits belajar siswa. Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas dengan 2 siklus yang masing-masing siklus terdiri dari 2 pertemuan. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui instrumen lembar observasi aktivitas belajar dan angket. Subjek penelitiannya yaitu peserta didik kelas X SMK Muhammadiyah 2 Cibiru yang berjumlah 40 peserta didik, terdiri dari 17 orang siswa laki-laki dan 23 siswa perempuan. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa rata-rata aktivitas belajar siswa pada pra siklus sebesar 40% dengan kategori Kurang Baik. Penerapan model group investigation pada setiap siklus mengalami peningkatan dan cenderung aktif. Adapun presentase rata-rata aktivitas belajar peserta didik pada siklus I sebesar 62,5% dengan kategori Baik dan siklus II rata-rata aktivitas peserta didik sebesar 97,5% dengan kategori Sangat Baik