Evaluasi kesesuaian dan keandalan setting Over Current Relay (OCR) pada Feeder Ujungberung Zipur Coklat (UZC) di Gardu Induk (GI) Ujungberung Bandung

Feeder merupakan saluran yang mendistribusikan tenaga listrik dari gardu induk sampai ke gardu distribusi. Namun feeder sangat rentan terkena gangguan, terutama Saluran Udara Tegangan Menengah(SUTM). Gangguan yang sering terjadi diantaranya gangguan hubung singkat(Short Circuit). Melokalisir gangguan yang terjadi sangat penting, sehingga apapun penyebabnya setiap kegagalan penyaluran energi listrik dapat menyebabkan kerugian bagi masyarakat. Kerugian tersebut dalam bentuk terhentinya produktivitas kerja. Selain itu bagi perusahaan listrik sendiri kegagalan penyaluran listrik berarti tidak dapat menjual energi listriknya secara maksimal. Oleh karena itu diperlukan sistem proteksi yang memenuhi persyaratan sensitifitas, keandalan, selektifitas, dan kecepatan. Persyaratan tersebut tergantung dari ketepatan setting peralatan proteksinya. Peralatan proteksi yang biasa digunakan untuk penyulang tegangan menengah adalah over current relay (OCR). Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi over current relay pada feeder Ujungberung Zipur Coklat (UZC) di gardu induk Ujungberung. PT.PLN(Persero) telah menentukan setting pada relai tersebut, namun perlu dilakukan evaluasi pada setting milik PT.PLN(Persero) untuk dapat mengetahui keandalan relai. Setting relai dilakukan berdasarkan standar IEC 60255. Dengan menggunakan data yang diperoleh dari PT.PLN(Persero) dapat ditentukan setting relai arus lebih yang terpasang pada feeder UZC dan di sisi incoming trafo-4 150/20 kV di gardu induk Ujungberung. Dari hasil analisis perbandingan menggunakan parameter-parameter berdasarkan standar IEC menunjukkan bahwa setting arus dan Time Multiple Setting (TMS) over current relay milik PT.PLN(Persero) berada tidak jauh dari Standar IEC 60255 sebesar 10%. Sehingga dapat dikatakan bahwa setting over current relay pada feeder Ujungberung Zipur Coklat (UZC) masih dapat mengamankan sistem jika terjadi gangguan hubung singkat. Dengan cara memberikan instruksi kepada pemutus tenaga untuk memisahkan sistem yang mengalami gangguan dari sistem yang normal