Konsep pemikiran tasawuf modern Nur Samad Kamba

Tasawuf dan fenomena tarekat-tarekat sufistik dalam pembacaan teori klasik dikatakan hanya cocok untuk masyarakat pedesaan dan orang-orang tidak terdidik, sehingga tidak akan eksis dalam kehidupan sosial-politik masyarakat modern, akan tetapi sejumlah ilmuwan kontemporer mematahkan teori klasik tersebut. Hasil penelitian menunjukkan beragam fakta faktual bahwa berbagai macam aliran tarekat dan tasawuf tumbuh subur hampir di sebagian kawasan dunia kontemporer, mulai dari kawasan Timur Tengah, Asia Tenggara, Afrika Barat, Amerika, hingga Eropa Barat. Di berbagai wilayah tersebut tasawuf tak hanya diminati oleh orang-orang yang tidak terdidik, atau orang-orang pedesaan melainkan banyak dipelajari, dikaji sekaligus dikonsumsi oleh para kaum elite perkotaan sampai kepada kelompok intelektual di kampus-kampus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana konsep pemikiran Nur Samad Kamba tentang tasawuf modern, juga untuk mengetahui bagaimana implikasi tasawuf di era modern perspektif Nur Samad Kamba sampai kepada term penting tasawuf di era modern. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Sumber data diperoleh dari sumber data primer dan data sekunder. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif, dan deskriptif analisis. Hasil penelitian menunjukkan, bahwasanya: konsep pemikiran tasawuf modern adalah tidak meninggalkan segala praktek yang memisahkan diri dari kehidupan dunia. Melihat kondisi sosial masyarakat modern, generasi masa kini, masyarakat urban atau siapa saja bisa bertasawuf atau bertarekat tanpa perlu mengikuti organisasi tarekat tertentu secara formal. Tasawuf pada intinya mensucikan jiwa dari pemikiran materialis yang dapat menghalangi akhlak ke-Tuhanan yang ada dalam diri dengan melibatkan segenap potensi intelektual, emosional, psikis, dan spiritual untuk mengenali Tuhan. Maka seseorang dapat bertasawuf dan menempuh tarekatnya secara masing-masing. Implikasi tasawuf di era modern menyentuh segala aspek kehidupan termasuk dalam aspek pendidikan, sosial dan politik. Aspek pendidikan, sudah menekankan terhadap pendidikan karakter atau akhlak jadi tidak hanya sebatas kecerdasan intelektual tetapi juga kecerdasan emosional dan spiritual. Hal tersebut mengindikasikan adanya titik temu antara tasawuf dengan dunia profesionalitas dalam aspek pendidikan. Aspek sosial& politik, Jika tasawuf diterapkan oleh para pelaku politik maka mereka menjadi sadar bahwa segala yang ada dalam dirinya merupakan sikap keilahian, dengan itu tentunya tidak akan saling menjatuhkan hanya untuk memperoleh kekuasaan, Hal itu akan berdampak pada kehidupan sosial yang ada, seperti adanya saling menghargai, gotong-royong bahkan toleransi. Term-term penting tasawuf di era modern, pertama zuhud dimana seseorang harus memiliki kekayaan atau jabatan tertentu agar bisa berzuhud, kedua tawakal yang artinya seseorang bukan pasrah pada Tuhan tanpa adanya usaha melainkan ia selalu berusaha semaksimal mungkin menyerahkan hasilnya kepada Allah, ketiga dalam tarekat, seseorang bisa mengamalkan tarekat “virtual” yaitu peluang untuk bertasawuf atau bertarekat tetapi tidak secara formal atau mengikuti organisasi tarekat tertentu bahkan seseorang dapat membuat tarekatnya secara sendiri-sendiri