Efektivitas program pembinaan dan rehabilitasi sosial terhadap pengembangan konsep diri eks wanita tuna susila: Penelitian di sub unit rumah rehabilitasi sosial karya wanita Sukabumi

Rehabilitasi sosial adalah salah satu tahapan untuk membangun konsep diri yang lebih baik untuk para penyandang masalah sosial, salah satunya adalah wanita tuna susila. Meski telah direhabilitasi, banyak dari mereka yang kembali ke dunia haram itu karena bagi mereka menjual “daging mentah” lebih besar keuntungannya daripada usaha yang lain. Singkatnya konsep diri para wanita tuna susila yang telah direhabilitasi belum maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk: 1). Mengetahui efektivitas program pembinaan dan rehabilitasi sosial terhadap pengembangan konsep diri eks WTS 2). Untuk memperoleh informasi dan gambaran mengenai upaya yang dilaksanakan Sub Unit Rumah Rehabilitasi Sosial Karya Wanita Sukabumi dalam pembinaan eks wanita tuna susila melalui rehabilitasi sosial. 3). Mengetahui apa saja yang menjadi faktor penghambat dan faktor pendukung pelaksanaan program rehabilitasi. Teori yang dipakai dalam penelitian ini adalah struktural fungsional Talcott Parson. Dianalisis menggunakan imperatif fungsionalnya ditemukannya keterkaitan sebagai berikut: 1). Sistem Ekonomi sebagai pola adaptasi diri dengan realitas eksternal. 2). Sistem Pemerintahan yang mendukung perkembangan eks klien dalam pengembangan konsep diri dengan jalan usaha ekonomi. 3). Komunitas kemasyarakatan yang mengkoordinasikan berbagai komponen masyarakat untuk menopang dan mengkontrol eks WTS di lingkungan sosialnya. 4). Sistem Fiduciary atau pendidikan dan latihan secara intens dari pihak dinas sosial sebagai bentuk pemeliharaan pola yang telah dibangun saat rehabilitasi dilaksanakan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Data ini dihasilkan dari pengumpulan data primer dengan Koordinator serta jajaran yang bertugas di RRSKW dan eks WTS dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Selain itu, dilengkapi data sekunder berupa referensi dalam bentuk buku-buku yang relevan dengan tema penelitian. Data tersebut dianalisis yaitu dengan reduksi data, merangkum dan verifikasi data. Berdasarkan hasil penelitian di RRSKW Sukabumi Program yang dilaksanakan di RRSKW adalah bimbingan mental, bimbingan fisik dan bimbingan rohani. Setelah menjalani rehabilitasi program penunjang yang dilaksanakan oleh dinas sosial Kabupaten Sukabumi adalah UEP (Usaha Ekonomi Produktif), dimana eks WTS bisa membuka usaha dibantu oleh pemerintah setempat. Dalam pelaksanaan setiap petugas mengikuti aturan yang telah ditetapkan dan mengevaluasi setiap kekurangan dalam pelaksanaan, adapun pola pendekatan dan pola pembinaan setiap staf memiliki cara tersendiri agar program pembinaan dan rehabilitasi dapat berjalan efektif dan sesuai dengan common goal yang ditentukan dan harus dicapai. Faktor penghambat program rehabilitasi; banyaknya oknum yang ingin menarik kembali klien karena mereka adalah “Aset” bagi bisnisnya dan pejabat atau aparat yang ingin menarik klien keluar panti dengan alasan privasi dan lain-lain. Adapun faktor penunjangnya; jalinan kerjasama antara instansi di wilayah Kabupaten Sukabumi yang masif dan quick respons dalam menindaklanjuti kendala yang sering terjadi di dalam atau diluar panti