Manajemen pendidikan akhlak pada SMA berbasis Boarding School: Penelitian tentang manajemen pendidikan akhlak pada SMA Terpadu Baiturrahman Kabupaten Bandung

Penelitian ini berawal dari sebuah fenomena akhlak yang menjadi tolak ukur berhasilnya sebuah proses pendidikan dimana tujuan dari pendidikan nasional salah satunya adalah mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang maha Esa,berakhlak mulia,sehat,berilmu,cakap,kreatif,mandiri,dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab. Proses pembinaan akhlak yang baik perlu di dukung oleh strategi yang matang dan model pembelajaran yang terstruktur dan sistematis,model pembelajaran Boarding School yang merupakan alternatif model pembelajaran mendasari fokus masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah efektifitas model boarding school dari sejak perencanaan, pengorganisasian, pengawasan, dan hasil pembinaan akhlak siswa. Penelitian ini menerapkan pendekatan kualitatif karena bertujuan mendapatkan gambaran yang mendalam dan bersifat deskriptif tentang manajemen pembinaan akhlak siswa SMA Terpadu Baiturrahman Kabupaten Bandung. Strategi pengumpulan data dilaksanakan dengan beberapa tahapan (1)observasi langsung(observasi partisipan),(2) wawancara mendalam,dan (studi dokumentasi. Sebagai informan kunci, yaitu unsur manajemen sekolah,kepala sekolah,guru,siswa dan orang tua siswa. Penentuan responden atau penentuan informan kunci ditetapkan dengan menggunakan sampel purposive.analisis data yang diimplementasikan adalah analisis data secara induktif. Dari hasil pembahasan penelitian ini dapat di ambil empat kesimpulan diantaranya adalah, yaitu: pertama, proses perencanaan pendidikan akhlak yang di implementasikan melalui perencanaan dapat di tempuh dengan merumuskan dan menetapkan visi misi sekolah secara partisispatif dengan semua unsur tenaga pendidik dan tenaga kependidikan yang ada sekolah kemudian dengan mengoptimalkan pada saat perencanaan proses rekruitmen tenaga pendidik di SMA Terpadu Baiturrahman dengan terlebih dahulu menetapkan kompetensi guru yang mumpuni. Kedua pelaksanaan pendidikan akhlak pada SMA berbasis boarding school akan terlihat pada gambaran penerapan pembiasaan positif yang diterapkan kepada siswa melalui penetapan tata tertib yang mendidik, keempat pengawasan pendidikan akhlak dapat diimplementasikan dengan mengoptimalkan semua unsur yang terlibat dalam proses pendidikan mulai dari kepala sekolah,guru,sata tata usaha, karyawan dan peserta didik juga orang tua peserta didik, pengawasan dalam pendidikan akhlak model boarding school di SMA Terpadu Baiturrahman akan memberi warna dan berpengaruh positif apabila peranan orang tua siswa di rumah dan masyarakat sekitar lingkungan sekolah diikutsertakan dalam proses pengawasan pendidikan akhlak siswa. Proses manajemen akhlak tersebut akan melahirkan strategi yang terstruktur untuk lebih mengoptimalkan manajeman pendidikan akhlak untuk memacu terlembaganya akhlak baik siswa dan mendorong perkembangan peningkatan prestasi siswa, SMA Terpadu Baiturrahman sebagai salah satu sekolah yang menerapkan model boarding school dalam sistem pembelajarannya menunjukan sebuah keberhasilan dan kefektifitasan dalam proses pendidikan akhlak siswa secara sistematis sesuai dengan konsep manajemen dan dapat menumbuhkan kesadaran kritis untuk berakhlak baik dan kepekaan sosial