Intensitas penggunaan media sosial pengaruhnya terhadap akhlak peserta didik di sekolah: penelitian di Kelas X SMA 3 PGRI Kota Bandung

Penelitian ini bertolak dari fenomena yang terjadi di kelas X SMA 3 PGRI Kota Bandung, yaitu timbulnya dekadensi moral atau kurangnya nilai-nilai akhlak pada diri peserta didik seperti menggunakan rok dan celana ketat, berkata kasar dan tidak menghormati yang lebih tua. Hal ini, berkaitan dengan maraknya penggunaan media sosial yang berlebihan tanpa ada batasan dan pengontrolan, sehingga mereka tanpa sadar meniru, bahkan menjadikannya sebagai tolak ukur untuk gaya hidup. Dari fenomena tersebut timbul permasalahan bagaimana intensitas penggunaan media sosial, bagaimana akhlak peserta didik di sekolah dan bagaimana pengaruh intensitas penggunaan media sosial terhadap akhlak peserta didik di sekolah. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui realitas intensitas penggunaan media sosial, untuk mengetahui realitas akhlak peserta didik di sekolah dan untuk mengetahui realiatas pengaruh intensitas penggunaan media sosial terhadap akhlak peserta didik di sekolah. Penelitian ini didasarkan pada asumsi teoritik bahwa intensitas berarti semangat atau giat yang akan mempengaruhi peserta didik, sebab proses mempengaruhi ini akan berdampak pada akhlak peserta didik. Akhlak itu sendiri merupakan perilaku yang tertanam dalam jiwa, dimana perilaku dilakukan secara spontan. Sehingga, hipotesis yang diajukan adalah analisis kolerasi negatif, hal ini ditunjukkan dengan semakin tinggi intensitas penggunaan media sosial maka akan semakin rendah pula akhlak peserta didik di sekolah. Penelitian ini dilakukan terhadap 47 orang Kelas X dengan menggunakan analisis kolerasi. Adapun teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, angket, dan studi kepustakaan. Sedangkan analisis logika dianalisis menggunakan analisis kualitatif dan data kuantitatif dianalisis menggunakan analisis statistik. Realitas intensitas penggunaan media sosial pengaruhnya terhadap peserta didik di sekolah tergolong sedang. Hal ini ditunjukkan dengan rata-rata sebesar 2,62 karena berada pada interval 2,60 – 3,39. Realitas akhlak peserta didik di sekolah dikata cukup baik dengan rata-rata sebesar 3,17 karena berada pada interval 2,60 – 3,39. Realitas kolerasi antara intensitas penggunaan media sosial pengaruhnya terhadap akhlak peserta didik di sekolah mempunyai hubungan negatif yang signifikan, dibuktikan dengan analisis kolerasional menggunakan rumus kolerasi Product Moment yaitu sebesar 0,59 tergolong sedang, karena berada pada interval 0,40 – 0,70. Kadar pengaruh Variabel X terhadap Variabel Y sebesar 20%. Hal ini berarti masih ada 80% lagi dipengaruhi faktor lain, baik faktor internal yang ada pada diri peserta didik maupun faktor eksternal yang mempengaruhi, seperti lingkungan sekitar