Perbandingan keaktifan belajar siswa yang menggunakan metode make a match dengan metode ceramah pada mata pelajaran PAI: Penelitian Komparasi terhadap siswa kelas X IPA 1 dan IPA 2 SMAN 1 Klari Kabupaten Karawang

Penelitian ini dilatar belakangi keaktifan belajar siswa yang terjadi di SMAN 1 Klari Kabupaten Karawang. Berdasarkan informasi dari hasil wawancara dengan guru PAI diperoleh informasi bahwa guru telah menggunakan berbagai macam metode pembelajaran ketika menyampaikan materi di kelas. Secara umum sudah terjadi peningkatan dalam keaktifan belajar, namun masih ada beberapa siswa yang menunjukan keaktifan belajar yang rendah. Dari fenomena tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian, apakah terdapat perbedaan keaktifan belajar siswa antara yang menggunakan metode pembelajaran make a match dengan metode pembelajaran ceramah? Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) keaktifan belajar siswa yang menggunakan metode make a match pada mata pelajaran PAI di kelas X IPA 1 SMAN 1 Klari Kabupaten Karawang (2) keaktifan belajar siswa yang menggunakan metode ceramah pada mata pelajaran PAI di kelas X IPA 2 SMAN 1 Klari Kabupaten Karawang (3) perbedaan keaktifan belajar siswa antara yang menggunakan metode pembelajaran make a match dengan metode pembelajaran ceramah pada mata pelajaran PAI di kelas X IPA SMAN 1 Klari Karawang. Secara konseptual melalui penerapan metode pembelajaran make a match dan ceramah siswa akan aktif dalam kegiatan pembelajaran di kelas, ditandai dengan aktifnya mereka mengajukan pertanyaan, memberikan jawaban, tanggapan serta saling berinteraksi dan bertukar pikiran. Dalam penelitian ini menggunakan metode komparasi, untuk mengetahui perbedaan keaktifan belajar siswa yang menggunakan metode pembelajaran make a match dengan metode pembelajaran ceramah. Sampel penelitian pada kelas make a match (X IPA 1) 26 siswa dan kelas ceramah (X IPA 2) 33 siswa. Sedangkan pengumpulan datanya dilakukan dengan teknik observasi, wawancara dan penyebaran angket sebanyak 20 item soal. Berdasarkan hasil penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa (1) keaktifan belajar siswa yang menggunakan metode pembelajaran make a match termasuk pada kategori tinggi. Hal ini terbukti dari rata-rata 6 indikator sebesar 4,1 yang berada pada interval 3,6-4,5; (2) keaktifan belajar siswa yang menggunakan metode pembelajaran ceramah termasuk pada kategori cukup. Hal ini terbukti dari rata-rata 6 indikator sebesar 3,5 yang berada pada interval 2,6-3,5; (3) perbedaan keaktifan belajar siswa dengan menggunakan kedua metode tersebut adalah (a) hipotesisnya diterima, berdasarkan thitung (8,97) > ttabel (2,00). Artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara penerapan metode make a match dengan metode ceramah, metode make a match dipandang lebih kuat mendorong keaktifan belajar siswa