Penerapan Metode Problem Based Learning (PBL) dalam mengatasi kesulitan belajar siswa: Quasi Experiment pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti sub materi Indahnya Kebersamaan dengan Berjamaah di Kelas VII (Tujuh) SMP Al-Islam Bandung

Penelitian ini dilatar belakangi oleh kondisi siswa kelas VII di SMP Al-Islam Bandung dalam belajar. Dimana 67% siswa mengalami kesulitan dalam belajar mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti pada materi Indahnya Kebersamaan dengan Berjamaah. Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) mendeskripsikan proses penerapan Metode Problem Based Learning (PBL) pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti sub materi indahnya kebersamaan dengan berjamaah di kelas VII (tujuh) SMP Al-Islam Bandung. (2) mendeskripsikan hasil penerapan Metode Problem Based Learning (PBL) dalam mengatasi kesulitan belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti sub materi indahnya kebersamaan dengan berjamaah di kelas VII (tujuh) SMP Al-Islam Bandung. (3) mendeskripsikan perbedaan tingkat kesulitan belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti sub materi indahnya kebersamaan dengan berjamaah di kelas VII (tujuh) SMP Al-Islam Bandung. Penggunaan metode Problem Based Learning merupakan salah satu metode yang menuntut siswa belajar secara mandiri sehingga siswa mampu memecahkan permasalahan dalam belajar. Dengan demikian metode ini cocok untuk diterapkan sehingga dapat mengatasi kesulitan belajar pada siswa di SMP Al-Islam Bandung. Quasi Eksperimen merupakan metode yang digunakan pada penelitian ini, dengan desain Nonquivalent Control Group Design. Dengan sampel penelitian kelas VII C sebagai kelas eksperimen, dan kelas VII A sebagai kelas kontrol. Adapun instrumen yang digunakan adalah lembar observasi, tes, dan angket. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) proses penerapan metode Problem Based Learning terlaksana dengan sangat baik. Hal ini dilihat dari persentase keterlaksanaan kegiatan guru sebesar 82,5%, dan persentasi keterlaksanaan kegiatan siswa sebesar 87,5%; (2) hasil penerapan metode Problem Based Learning dalam mengatasi kesulitan belajar siswa dapat dilihat dari peningkatan nilai rata-rata hasil belajar siswa, yakni pretest 47,47, dan posttest 84,39 dengan nilai N-Gain 0,69 dengan kategori sedang. Berdasarkan pengujian hipotesis, thitung 7,64 > ttabel 2,018, yang berarti Ho ditolak. Dengan demikian, dinyatakan bahwa penerapan metode Problem Based Learning dapat mengatasi kesulitan belajar siswa pada mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti materi Indahnya Kebersamaan dengan Berjamaah. (3) Perbedaan tingkat kesulitan belajar siswa pada kelas ekperimen mencapai 74,07%, dan kelas kontrol mencapai 69,58%. Hal ini diperoleh dari hasil dignosa kesulitan belajar yang dilakukan pada siswa berdasarkan indikator-indikator kesulitan belajar