Meningkatkan kemandirian anak melalui kegiatan Practical Life Skill: Penelitian tindakan kelas di Kelompok A RA Yapata Al-Jawami Cileunyi Bandung

Berdasarkan studi pendahuluan, terdapat beberapa masalah mengenai kemandirian anak, terutama dalam kegiatan makan. Hal ini terjadi karena orang tua anak belum bisa memberi kepercayaan kepada anak untuk melakukan kegiatannya secara bebas dan mandiri seperti dalam kegiatan makan di rumah selalu didampingi orang tua. Hal ini terbawa pada saat kegiatan makan di sekolah, anak menjadi tidak mandiri. Guru di sekolah pun kurang memanfaatkan kegiatan-kegiatan yang menunjang kemandirian anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) kemandirian anak di kelompok A RA Yapata Al-Jawami sebelum diterapkan kegiatan practical life skill; 2) Penerapan kegiatan practical life skill untuk meningkatkan kemandirian anak di kelompok A RA Yapata Al-Jawani Cileunyi Bandung setiap siklus; 3) Kemandirian anak di kelompok A RA Yapata Al-Jawami Cileunyi Bandung setelah diterapkan kegiatan practical life skill setiap siklus. Penelitian ini didasarkan pada suatu pemikiran bahwa kegiatan practical life skill dapat meningkatkan kemandirian anak. Kegiatan Practical life skill merupakan salah satu bagian dari pendekatan Montessori untuk anak usia dini. Pada pendekatan ini anak belajar melakukan aktivitas-aktivitas yang kerap dilakukan dalam kegiatan sehari-hari dan hal ini sangat mudah dilakukan anak untuk bekal hidupnya di kemudian hari. Metode yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian ini terdiri dari dua siklus dan setiap siklusnya dilaksanakan dalam dua kali tindakan. Subyek penelitian ini adalah 15 anak di kelompok A RA Yapata Al-Jawami Cileunyi Bandung. Teknik pengumpulan data melalui observasi, unjuk kerja, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang dilakukan secara deskriptif kualitataif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemandirian anak sebelum diterapkan kegiatan practical life skill diperoleh nilai rata-rata sebsesar 44,76 dengan kriteria kurang sekali. Penerapan kegiatan practical life skill untuk meningkatkan kemandirian anak mengalami peningkatan setiap siklusnya. Hal ini dapat dilihat dari aktivitas guru pada siklus I diperoleh nilai rata-rata sebesar 71,5% dengan kriteria cukup dan pada siklus II diperoleh nilai rata-rata sebesar 88,72% dengan kriteria sangat baik, sedangkan aktivitas anak pada siklus I diperoleh nilai rata-rata sebesar 58,95% dengan kriteria kurang dan pada siklus II diperoleh nilai rata-rata sebesar 76,82% dengan kriteria baik. Selanjtnya kemandirian anak pada kegiatan practical life skill juga menunjukkan peningkatan yaitu siklus I diperoleh nilai rata-rata sebesar 55,94 dengan kriteria kurang dan pada siklus II diperoleh nilai rata-rata sebesar 75,35 dengan kriteria baik. Dengan demikian hipotesis yang diajukan diterima, artinya kegiatan practical life skill dapat meningkatkan kemandirian anak