Sejarah umat Islam jilid IV karya Hamka: Perspektif historiografi Islam Indonesia

Historiografi Islam di Indonesia Sejak awal hingga modern banyak ditulis oleh penulis lokal. Hanya saja karyanya tidak terlalu banyak. Selain tidak terlalu banyak karya sejarah Islam yang ditulis oleh orang lokal sendiri, bahasa yang dituliskan sebagian besar sesuai dengan daerah masing-masing seperti Tuhfat an-Nafis. Dalam dunia modern banyak juga karya sejarah yang ditulis terutama di kalangan akademis. Namun salah satu karya yang istimewa adalah karya Hamka berjudul Sejarah Umat Islam Jilid IV. Selain itu karya ini menarik, karena muncul sebagai bagian dari mendudukan umat Islam di Indonesia dalam peta Islam global. Ditambah lagi dari sisi gaya penulisan yang khas Hamka. Karya ini tidak banyak menyertakan kutipan secara langsung dan juga banyak menggunakan sumber lokal yang ditinggalkan oleh peneliti modern. Selain itu penyampaianyapun dibuat dengan gaya Bahasa yang juga berbeda sendiri. Maka mengkaji karya Hamka Sejarah Umat Islam Jilid IV kajian historiografi menjadi hal yang penting untuk memahami salah satu perkembangan dalam historiografi Islam di Indonesia tahun 50-an. Penelitian ini untuk mengetahui bagaimana biografi Hamka, corak penulisan buku Sejarah Umat Islam Jilid IV, dan metode penulisan buku Sejarah Umat Islam Jilid IV. Kedua, bertujuan untuk mengetahui biografi Hamka, corak penulisan buku Sejarah Umat Islam Jilid IV dan metode penulisan buku Sejarah Umat Islam Jilid IV. Adapun metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian sejarah, yaitu model penelitian yang mempelajari peristiwa atau kejadian di masa lampau berdasarkan jejak- jejak yang ditinggalkan. Metode penelitian ini dilakukan melalui empat tahapan, yaitu heuristik (pengumpulan sumber- sumber primer dan sekunder), kritik (intern dan ekstern), interpretasi (menafsirkan sumber-sumber sejarah), dan historiografi (penulisan sejarah). Dari penelitian ini bisa diketahui bahwa Hamka seorang ulama besar, sastrawan, wartawan, dan sejarawan yang lahir pada 27 Februari 1908 di Sungai Batang dekat Danau Maninjau, Sumatera Barat. Selama hidupnya beliau sering berpindah-pindah tempat tinggal dan tidak pernah berhenti mencari ilmu. Kemudian pada tahun 1975-1981 Hamka menjadi ketua MUI. Beliau banyak menulis berbagai tulisan yang berjumlah 113 karya. Adapun penelitian ini menemukan fakta bahwa sejarah umat Islam adalah bentuk sejarah peradaban Islam. Buku ini disebut sejarah peradaban Islam karena pada pembahasannya pertama menjelaskan dari mulai sebelum masuknya Islam ke Nusantara sampai pada masuknya Islam ke Nusantara hingga tersebarnya Islam ke Nusantara kemudian perkembangan agama Islam di Nusantara dan berdirinya Kerajaan-kerajaan Islam. Selanjutnya buku ini jika ditelaah memiliki dua unsur, yakni unsur modern dan unsur tradisional dalam penjelasannya. Kemudian pada aspek metode yang Hamka gunakan mengambil dari setiap bentuk sumber tanpa memilah antara dongeng dan fakta. Seperti dari babad, hikayat, dan cerita rakyat