Konstruksi perekonomian Indonesia dalam berita-berita ekonomi di media online: Analisis framing model Robert. N. Entman pada berita ekonomi di Bisnis.com dan detik.com

Kehadiran teknoogi yang semakin canggih membuat manusia menjadi makhluk yang lebih aktif lagi dalam mencari informasi. Namun dalam mencari informasi tersebut mereka lebih kritis dan selektif terhadap media, terutama media online. Media online Telah menjadi alat yang digunakan oleh manusia di Indonesia bahkan di dunia secara berkala. Indonesia merupakan Negara berkembang, berita ekonomi sangat penting di Negara-negara yang perekonomianya sedang berkembang. Permasalahan ekonomi dapat menghambat terwujudnya kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, tidaklah mengherankan bila media seharusnya meningkatkan perhatianya pada masalah-masalah ekonomi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana media online mengkostruksi berita ekonomi. Mengingat Suatu pemberitaan dibidang ekonomi harus diusahakan terhubung dengan terselesaikanya program-program dan rencana-rencana sesuai dengan target serta bagi kepentingan umum bukan semata-mata untuk mengejar profit. Penelitian ini menggunakan analisis framing model Robert.N.Entman Metode ini sebagai cara untuk penelitian, dalam menentukan bagaimana penonjolan sebuah berita dari 2 media online tersebut. dengan merincikan 4 cara dari setiap berita tersebut diantaranya Mendefenisikan masalah, memperkirakan penyebab masalah, membuat pilihan moral dan penyelesaian masalah dari berita tersebut. Dalam penelitian ini pendekatan yang dipakai adalah pendekatan Kualitatif dengan teknik pengumpulan datanya dilakukan dengan cara studi dokumentasi dan analisis berita ekonomi tentang tax amnesty 3 hari di bulan juli 2016 dan 3 hari di bulan maret 2017. Kemudian analisis datanya menggunakan tiga cara yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian yang diperoleh pada kedua media online yakni bisnis.com dan detik.com. keduanya telah faktual dalam menyampaikan berita terhadap publik, dalam artian sesuai dengan realitas ekonomi yang terjadi. Selanjutnya pada penonjolan berita detik.com dinilai lebih update mengenai pemberitaan ekonomi dibandingkan dengan bisnis.com yang merupakan media khusus ekonomi meskipun detik.com terkesan seperti ada pencitraan dan mengejar profit semata. Namun bisnis.com dinilai lebih netral dalam memberitakan perekonomian Indonesia tersebut