Manajemen pembinaan peserta didik: Penelitian di Pondok Pesantren Al-Khoir Desa Rancakasumba Kecamatan Solokan Jeruk Kabupaten Bandung

Pembinaan peserta didik merupakan kegiatan yang bersifat continue.Pondok Pesantren Al-Khoir merupakan lembaga pesantren berbasis salafiyah yang menekankan pada pembinaan peserta didik agar mempunyai sikap istiqomah dalam beribadah, berakhlakul karimah, mandiri, mempunyai mental wirausaha, dan berguna untuk lingkungan masyarakat. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan dan mengetahui latar alamiah pondok pesantren Al-Khoir, perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, evaluasi, faktor pendukung dan penghambat, serta hasil dari manajemen peserta didik di Pondok Pesantren Al-Khoir Desa Rancakasumba Kecamatan Solokan Jeruk Kabupaten Bandung. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori fungsi manajemen yang diungkapkan oleh G.R. Terry bahwa manajemen meliputi kegiatan perencanaan (planing), peengorganisasian (organizing), pelaksanaan (actuating), dan pengawasan (controling). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Meode Deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara, obsservasi, studi dokumentasi, dan menyalin. Sedangkan dalam menganalisis data digunakan penafsiran deskriptif dan uji keabsahan data dilakukan dengan ketekunan pengamatan, analisis kasus negatif, kecukupan referensi, uraian rinci, triangulasi, pemerikasaan teman sejawat, pengecekan anggota dan auditing. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Manajemen Pembinaan Peserta Didik di Pondok Pesantren Al-Khoir yaitu 1) Pondok Pesantren Al-Khoir merupakan pesantren berbasis salafiyah. 2) perencanaan pembinaan peserta didik dilakukan dengan analisis masalah dan kebutuhan, menentukan tujuan, serta membuat program kegiatan. 3) pengorganisasian melibatkan pimpinan pesantren, guru-guru, pengurus rohis, ketua asrama, dan lingkungan masyarakat. 4) pelaksanaan yaitu adanya program pembiasaan, kegiatan rohis, kegiatan wirausaha santri, serta kegiatan latihan agar bisa berguna bagi lingkungan masyarakat. 5) Evaluasi pembinaan peserta didik dilakukan dengan dua cara yaitu tes dan non-tes. 6) Faktor pendukung yaitu kondisi lingkungan masyarakat, sistem pesantren yang full day, dan sumber daya manusia yang baik. Sedangkan faktor penghambat yaitu masih adanya santri yang bandel, kurangnya fasilitas pesantren dalam bidang olahraga, dan pergaulan santri ketika berada di luar pesantren. 7) hasil dari pembinaan peserta didik yaitu santri memiliki mental percaya diri tampil di depan orang, akhlak santri mulai terbentuk, mental kemandirian para santri mulai terbentuk, mental atau sikap kepemimpinan mulai terbentuk, serta lulusan dari Pondok Pesantren Al-Khoir sudah banyak yang mampu membuat pesantren di daerahnya masing-masin