Kontribusi CCTV dalam membentuk perilaku sosial berlalu lintas di jalan raya: Perilaku berlalu lintas di lampu merah Pasir Koja jalan Soekarno-Hatta Kota Bandung

Penelitian ini berangkat dari permasalahan sosial yang terjadi akibat adanya penyimpangan-penyimpangan aturan yang ditujukan terhadap pelanggaran-pelanggaran peraturan lalu lintas. Dimana tingkat pelanggaran lalu lintas tersebut umumnya berupa pelanggaran lalu lintas di sebuah lampu merah. Adanya program CCTV di lampu merah Pasir Koja Kota Bandung menjadi perhatian lebih mengingat peran dan kontribusi dari adanya program CCTV selain untuk memantau arus lalu lintas juga untuk mengawasi perilaku sosial dalam berlalu lintas dan membentuk perilaku sosial pengguna jalan dalam berlalu lintas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi keberadaan program CCTV dalam mengawasi bahkan membentuk perilaku berlalu lintas pengguna jalan di lampu merah Pasir Koja Kota Bandung. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori Perilaku Sosial. Menurut Skinner bahwa perilaku merupakan hasil hubungan antara rangsangan (stimulus) dan tanggapan (respon). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Pendekatan data dikumpulkan dari hasil observasi dan wawancara mendalam terhadap pihak Dinas Perhubungan (ATCS) Kota Bandung, Polantas yang berjaga di lampu merah Pasir Koja serta masyarakat (pengguna jalan yang melintasi lampu merah Pasir Koja Kota Bandung) dengan teknik penentuan informan melalui purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu. Temuan penelitian menunjukkan bahwa sosialisasi mengenai program CCTV umumnya dilakukan melalui media sosial seperti instagram, lalu peran CCTV dalam mengawasi perilaku berlalu lintas pengguna jalan ialah terlihat dari berkurangnya jumlah pelanggaran lalu lintas di lampu merah Pasir Koja Kota Bandung. Sedangkan kontribusi program CCTV dalam membentuk perilaku berlalu lintas pengguna jalan ialah dalam bentuk sanksi sosial yakni dengan memberikan efek jera kepada para pengguna jalan yang melakukan pelanggaran lalu lintas. Setelah adanya program CCTV setiap pengguna jalan yang melanggar lalu lintas akan mendapatkan hibauan atau teguran langsung melalui pengeras suara yang terpasang di dekat CCTV yang dilakukan oleh Dinas Perhubungan (ATCS) Kota Bandung, hingga pemberian tindakan tilang oleh Polantas yang bekerjasama dengan pihak Dinas Perhubungan ATCS