Pengaruh indeks Hang Seng, inflasi dan tingkat suku bunga terhadap indeks harga saham gabungan: Studi pada Bursa Efek Indonesia periode Tahun 2013-2018

Pasar modal adalah tempat di mana berbagai pihak khususnya perusahaan menjual saham dan obligasi dengan tujuan dari hasil penjualan tersebut nantinya akan dipergunakan sebagai tambahan dan atau memperkuat modal perusahaan. Para investor yang berminat untuk berinvestasi di pasar modal dapat berinvestasi di Bursa Efek Indonesia (BEI). Indeks gabungan merupakan nilai yang digunakan untuk mengukur kinerja gabungan seluruh saham yang tercatat di Bursa Efek. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh indeks hang seng, inflasi dan tingkat suku bunga terhadap indeks harga saham gabungan pada Bursa Efek Indonesia periode tahun 2013-2018. Hasil dari penelitian ini diharapkan bisa menjadi referensi bagi investor-investor yang ingin berinvestasi pada pasar modal terutama Indeks Harga Saham Gabungan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif dengan pendekatan kuantitatif yang menggunakan data time series dengan sumber data yang digunakan yaitu data sekunder. Analisis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji asumsi klasik, analisis regresi linier berganda, pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t dan uji f serta analisis koefisien determinasi dengan alat yang digunakan adalah SPSS Versi 20 for Windows. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang indeksnya tercatat di Bursa Efek Indonesia selama enam tahun (2013-2018) dengan menggunakan data bulanan yang diperoleh melalui situs resmi Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat diketahui bahwa secara parsial Indeks Hang Seng berpengaruh positif dan signifikan terhadap IHSG hal ini dibuktikan dengan nilai koefisien regresi sebesar 0.730 dengan nilai signifikansi sebesar 0.000, sehingga hipotesis pertama diterima. Inflasi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap IHSG hal ini dibuktikan dengan nilai koefisien regresi sebesar -0.026 dengan nilai signifikansi sebesar 0.014, sehingga hipotesis kedua diterima. Tingkat Suku Bunga tidak terdapat pengaruh positif terhadap IHSG hal ini dibuktikan dengan nilai koefisien regresi sebesar 0.004 dengan nilai signifikansi sebesar 0.511, sehingga hipotesis ketiga ditolak. Secara simultan Indeks Hang Seng, Inflasi dan Tingkat Suku Bunga berpengaruh signifikan terhadap IHSG hal ini dibuktikan dengan nilai F hitung sebesar 43.910 dengan nilai signifikansi 0.000