Eksistensi Padepokan Ilmu Goib Kasepuhan Banten Kp. Pagebangan Gg. Darma Kusuma Rt.12 Rw.03 Cilegon-Banten

Indonesia memiliki tradisi dan kebudayaan yang beraneka ragam. Salah satu tradisi tersebut penulis melihat tradisi debus jawara banten maupun praktik ilmu kebatinan dan perdukunan seperti yang di salah satu pedepokan di Cilegon-Banten yang bernama Padepokan Ilmu Goib Kasepuhan Banten Kp. Pagebangan Gg. Darma Kusuma Cilegon-Banten yang menjadikan obyek penelitian bagi penulis. Hal itulah yang menimbulkan ketertarikan penulis untuk menelusuru asal-usul ritual sehingga biasa Eksis dipermukaan masyarakat dan pengaruh bagi masyarakat. Rujukan yang digunakan untuk meneliti Eksistensi Padepokan Ilmu Goib Kasepuhan Banten ini Adela menggunakan teori dua wilayah yang terpisah yaitu yang sacral dan profane, dalam teori Mircea Eliade, dan teori masyarakat menjadi tiga bagian berdasarkan sudut pandang dalam keagamaan dan perdukunan, yaitu dukun priyayi, santri, dan dukun abangan. Dengan mengunakan pendekatan Ilmu Antropologi Agama sebagai pisau analisis. Berdasarkan data dilapangan menunjukan bahwa asal-ususl Padepokan Ilmu Goib Kasepuhan Banten, berawal dari proses pencarian mandiri dengan rujukan satu ajian dari salah satu gurunya yang pertama sekitar tahun 2002. Didalam kegiatan Padepokan, seperti biasa pada umumnya Padepokan yakni mempelajari berbagai Ilmu beladiri, kanuragan, kejadugan, dan kadigdayaan khasnya Ilmu Sepuh Kasepuhan Banten. Pengkajian Ilmu Agama sebagai salah satu bentengan Aqidah tauhid, santuna anak yatim, sembako gratis dll. Hal tersebut yang memberikan kelapangan hati bagi masyarakat dari kata negatif nama dukun, dan perungkapan nama Ust, Kiyayi, Yayi, Ajeungan, Aki yang telah memfilter dari makna buruk dari praktik perdukunan. Inilah yang menjadi sangat berpengaruh bagi masyarakat maupun Eksistensi Padepokan Ilmu Goib Kasepuhan Banten. Dari penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa Eksistensi Padepokan Ilmu Goib Kasepuhan banten tetap jaya dan semakin dikenal dikalangan pecinta Ilmu Al-hikmah dan spriritual ditengah era modernisasi