Penerapan Model Project Based Learning untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematik siswa pada Mata Pelajaran Matematika: Penelitian tindakan kelas di Kelas V MI At-Taqwa Rancaekek

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya pemasalah yang terjadi pada mata pelajaran matematika di kelas V MI At-Taqwa Rancaekek Kabupaten Bandung, yaitu perolehan kemampuan komunikasi matematik siswa belum mencapai nilai KKM. Hal ini terjadi karena pembelajaran masih berpusat kepada guru, pembelajaran yang kurang menarik minat siswa, serta kemampuan siswa dalam menyampaikan ide dan gagasan mereka yang berpengaruh pada perolehan nilai matematika siswa. Oleh karena itu maka digunakan metode baru dalam pembelajaran yaitu model pembelajaran Project Based Learning. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk 1)meningkatakan aktivitas belajar siswa, 2)meningkatkan kemampuan komunikasi matematik siswa pada mata pelajaran matematika pada setiap siklus pada saat menggunakan model Project Based Learning, 3)meningkatkan kemampuan matematik siswa pada akhir siklus sesudah menerapkan model pembelajaran Project Based Learning. Penelitian ini didasarkan pada pemikiran bahwa kemampuan komunikasi matematik siswa dalam pembelajaran ditentukan oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah penerapan model pembelajaran yang tepat. Oleh karena itu, hipotesis yang diajukan pada penelitian ini yaitu penerapan model Project Based Learning diduga dapat meningkatkan kemampuan komunikasi matematik siswa pada mata pelajaran matematika pada pembahasan Volume Bangun Ruang. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode Peneltian Tindakan Kelas (PTK) terdiri dari dua siklus dan empat tindakan. Setiap tindakan yang dilaksanakan terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Sedangkan untuk pengumpulan data yang digunakan adalah observasi aktivitas guru dan siswa, tes serta dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan diperoleh kesimpulan bahwa penerapan model Project Based Learning dapat meningkatkan aktivitas guru dan siswa dengan perolehan persentase terakhir 95,19% untuk guru dan 91,36% untuk siswa. Serta meningkatkan kemampuan komunikasi matematik dengan perolehan persentase pada siklus I sebesar 75,02% dan pada siklus II mencapai 79,12%. Sedangkan kemampuan komunikasi matematik siswa pada akhir siklus dengan perolehan persentase 79,23%