Makna profesi jurnalis perempuan: Studi deskriptif kualitatif pada jurnalis perempuan Kota Bandung dalam memaknai profesinya

Pekerjaan wartawan yang memburu dan meliput berita hingga kemudian merangkainya menjadi suatu tulisan yang menarik dan banyak dibaca oleh khalayak ini telah menggoda kaum perempuan untuk terjun menekuninya. Seiring berkembangnya zaman, kaum perempuan tak lagi hanya menjalankan tugasnya dalam ranah permasalahan rumah tangga saja namun telah beranjak menjalani profesi yang biasanya dilakukan oleh kaum pria, seperti menjadi politikus, polisi, hakim, jaksa, hingga pekerjaan lapangan seperti menjadi seorang jurnalis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana para jurnalis perempuan memulai profesinya, mulai dari mengetahui bagaimana jurnalis perempuan Kota Bandung memahami profesinya, bagaimana jurnalis perempuan tersebut memaknai profesinya, kemudian mengetahui interaksi dan penyesuaian diri jurnalis perempuan dengan jurnalis laki-laki dalam menjalankan profesinya. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teori Konstruksi Sosial Atas Realitas yang dicetuskan Peter L Berger dan Thomas Luckmann. Asumsi dasar dari Teori Konstruksi Sosial Atas Realitas bahwa kenyataan dibangun secara sosial, pengertian dari individu-individu dalam masyarakat itu yang membangun masyarakat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif hanyalah memaparkan situasi atau peristiwa. Penelitian ini tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi. Sedangkan, teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan menggunakan wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian membuktikan bahwa jurnalis perempuan Kota Bandung memahami profesinya sebagai profesi yang penuh tantangan, profesi yang tidak mengenal waktu, profesi yang mempunyai banyak pengetahuan luas dan profesi yang memungkinkan bertemu dengan berbagai kalangan. Jurnalis perempuan di Kota Bandung memaknai profesi jurnalis sebagai profesi yang menyenangkan dan memiliki kepuasan batin tersendiri. Saat berinteraksidengan jurnalis laki-laki, jurnalis perempuan tidak memiliki hambatan dan berjalan secara alami. Dapat disimpulkan bahwa cara jurnalis perempuan Kota Bandung berinteraksi dan menyesuaikan diri dengan jurnalis laki-laki adalah dengan banyak bergaul agar komunikasi bisa berjalan dengan lancar. Tidak hanya itu, menjadi orang yang mudah bergaul memudahkan dalam mencari informasi