Kecerdasan kinestetik anak usia dini antara pembelajaran gerak dan lagu dan senam irama: Kuasi eksperimen pada kelompok B di RA Persis 69 Manba'ul Huda Kota Bandung

Penelitian ini dilatar belakangi berawal dari melihat perkembangan kecerdasan kinestetik yang kurang. Upaya guru dalam meningkatkan kecerdasan kinestetik anak sudah dilakukan yaitu guru menerapkan senam irama kepada anak, namun pada kenyataannya ditemukan sebagian anak belum berkembang kecerdasan kinestetiknya. Pada saat senam pagi, sebagian anak kesulitan dalam menyesuaikan gerakan dengan musik, keseimbangan tubuh, kelincahan, mengkoordinasikan mata dengan tangan dan kaki, bahkan terdapat anak yang tidak bisa mengikuti gerakannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui 1) hasil belajar kecerdasan kinestetik penggunaan pembelajaran gerak dan lagu 2) hasil belajar kecerdasan kinestetik penggunaan senam irama 3) perbandingan kecerdasan kinestetik anak usia dini dengan menggunakan pembelajaran gerak dan lagu dan senam irama. Penelitan ini bertolak pada pemikiran bahwa kecerdasan kinestetik anak usia dini dipengaruhi oleh ketepatan guru memilih metode pembelajaran. Atas dasar itu peneliti memilih pembelajaran gerak dan lagu dan senam irama. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah kecerdasan kinestetik anak yang menggunakan pembelajaran gerak dan lagu lebih baik dibandingkan dengan anak yang pembelajarannya menggunakan senam irama. Metode penelitian yang digunakan adalah Quasi Eksperimen dengan desain penelitian Non Equivalent Control Group Desain. Peneliti menggunakan 2 kelas yaitu kelas B1 dan B2 sebanyak 35 siswa. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa kecerdasan kinestetik anak dengan menggunakan pembelajaran gerak dan lagu diperoleh nilai rata-rata pre-test sebesar 68 dengan kategori cukup dan post-test sebesar 79 dengan kategori baik. Sedangkan pada kelas yang menggunakan senam irama diperoleh nilai rata-rata pre-test sebesar 65 dengan kategori cukup dan post-test sebesar 66 dengan kategori cukup. Perbandingan kecerdasan kinestetik yang menggunakan pembelajaran gerak dan lagu dengan yang menggunakan senam irama memiliki perbedaan yang signifikan, hal ini dibuktikan dari hasil post-test uji hipotesis yang menunjukkan nilai t hitung = 3,993 lebih besar dari nilai t tabel = 2,0357 pada tingkat signifikansi 5%