Meningkatkan kreativitas anak usia dini melalui kegiatan melukis di gelas: Penelitian tindakan kelas pada kelompok B TKQ Kifayatul Achyar Kelurahan Cipadung Kecamatan Cibiru Kota Bandung

Berdasarkan studi pendahuluan terdapat beberapa permasalahan mengenai kurangnya kreativitas anak usia dini, hal ini disebabkan oleh: pertama, media pembelajaran yang diberikan pada anak selalu menggunakan kertas, pensil warna, dan majalah. Kedua, peserta didik tidak mempunyai ide sendiri untuk menentukan apa yang harus dilukisnya. Ketiga, peserta didik selalu menjiplak hasil karya temannya. Keempat, peserta didik tidak mempunyai rasa kepercayaan diri. Kelima, peserta didik belum bisa menceritakan hasil lukisan yang dibuatnya. Keenam, belum bisa mandiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Kreativitas anak usia dini di TKQ Kifayatul Achyar sebelum diterapkan kegiatan melukis di gelas; 2) Penerapan kegiatan melukis di gelas di TKQ Kifayatul Achyar pada setiap siklus; dan 3) Kreativitas anak usia dini di TKQ Kifayatul Achyar setelah diterapkan kegiatan melukis di gelas pada seluruh siklus. Kegiatan melukis di gelas adalah salah satu media untuk meningkatkan kreativitas anak, dengan harapan dapat memperbaiki pembelajaran dalam meningkatkan kreativitas anak, melukis dapat membantu meningkatkan konsentrasi anak, imajinasi, kesabaran, ketelitian dan keuletan dalam menghasilkan suatu karya. Ketika bermain, anak berimajinasi dan mengeluarkan ide-ide yang tersimpan di dalam dirinya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian tindakan kelas dengan pendekatan campuran yaitu kualitatif dan kuantitatif. Penelitian ini terdiri dari dua siklus dan setiap siklusnya dilaksanakan dalam dua kali tindakan. Subyek penelitian ini adalah 20 anak pada kelompok B. Teknik pengumpulan data yang digunakan ialah melalui observasi, unjuk kerja dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kreativitas anak sebelum diterapkan kegiatan melukis memperoleh nilai rata-rata sebesar 41,39 dengan kriteria kurang sekali. Proses penerapan kegiatan melukis di gelas dilihat dari aktivitas guru dan anak menunjukkan peningkatan. Aktivitas guru pada siklus I yaitu sebesar 76,67% dengan kriteria cukup dan pada siklus II persentase keterlaksanaan aktivitas guru sebesar 93,33% dengan kriteria sangat baik. Aktivitas anak pada siklus I diperoleh persentase sebesar 63,33% dengan kriteria cukup dan pada siklus II meningkat menjadi 86,67% dengan kriteria baik. Begitu juga kreativitas anak setelah diterapkan kegiatan melukis di gelas pada setiap siklusnya mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari kreativitas melalui unjuk kerja pada siklus I memperoleh nilai rata-rata sebesar 61,05 dengan kriteria cukup, dan pada siklus II nilai rata-rata yang diperoleh meningkat menjadi 84,31 dengan kriteria sangat baik