Pengembangan kurikulum Pendidikan Islam perspektif sosiologi pendidikan: Penelitian di Madrasah Aliyah Husnul Khotimah Kuningan

Krisis penghayatan, pemahaman dan pengalaman terhadap dimensi sosiologis manusia, mengakibatkan peserta didik teralienasi dari peranannya, selain sebagai insan akademis yang cerdas secara pribadi, terampil melaksanakan syari’ah agama, seharusnya juga dapat mencerminkan individu yang sholeh secara sosial. Perubahan yang memungkinkan ditempuh untuk mengembalikan peranannya tersebut, salah satunya dengan melaksanakan pengembangan kurikulum, khususnya kurikulum pendidikan Islam melalui konsep, kajian, cara pandang atau pendekatan sosiologi pendidikan. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi tentang: (1) Pendekatan sosiologi pendidikan terhadap kurikulum pendidikan Islam. (2) Bentuk desain pengembangan kurikulum pendidikan Islam perspektif sosiologi pendidikan di MA Husnul Khotimah Kuningan. (3) Bentuk implementasi pengembangan kurikulum pendidikan Islam perspektif sosiologi pendidikan di MA Husnul Khotimah Kuningan serta apa faktor pendukung dan penghambat dalam pengoprasionalannya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif melalui pendekatan deskriptif, pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data meliputi reduksi data, verifikasi data dan penyajian data. Validitas keabsahan data dilaksanakan melalui langkah perpanjangan keikutsertaan, ketekunan pengamatan, triangulasi dan uraian rinci. Informan utama penelitian, yaitu wakamad bagian kurikulum, beberapa guru pendidikan agama dan kepala sekolah. Sementara landasan teori selama penelitian dioperasionalkan, menggunakan teori sosiologi pendidikan Nasution, yang menjelaskan bahwa kajian sosiologi pendidikan senantiasa berkaitan dengan relasi lembaga pendidikan dengan masyarakat dan relasi lembaga pendidikan dengan seluruh komponen masyarakat sekolah. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Sosiologi pendidikan terhadap kurikulum pendidikan Islam senantiasa memiliki relasi yang strategis dan hubungan timbal balik yang simbiotik-fungsional. (2) Desain pengembangan kurikulum pendidikan Islam perspektif sosiologi pendidikan MA Husnul Khotimah, yakni menggunakan paradigma organisme melalui pendekatan rekonstruksi sosial. Desain tersebut dapat diketahui, berdasarkan muatan kurikulum berbasis sosiologis yang meliputi kegiatan halaqah tarbiyah, PDPM (Praktik Dakwah dan Pengenalan Masyarakat), munasharah, mukhoyyam tarbawi atau rihlah. (3) Implementasi pengembangan kurikulum pendidikan Islam perspektif sosiologi pendidikan MA Husnul Khotimah, terjadi diantara lembaga pendidikan dengan masyarakat dan relasi diantara seluruh komponen pendidikan. Adapun faktor pendukung, karena adanya respon dan dukungan yang baik dari seluruh pihak penyelenggara kegiatan, baik masyarakat, wali siswa, kepala sekolah, segenap kepengurusan sekolah, pegawai sekolah maupun dari peserta didik. Sedangkan faktor penghambatnya, disebabakan terjadi penyalahgunaan kegiatan ketika melaksanakan program pendidikan di luar lingkungan sekolah dan terbatasnya uang saku peserta didik