Isolasi dan karakterisasi senyawa kapsaisin dari cabai rawit (Capsicum frutescens L.) varietas cabai rawit domba

Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.) merupakan tanaman rempah yang sangat bermanfaat, juga banyak ditemukan di lahan perkebunan di Indonesia. Karena persediaan banyak, ekstrak cabai rawit banyak diisolasi dan digunakan sebagai bahan baku pembuatan bahan kimia dan obat-obatan. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengisolasi senyawa kapsaisin yang terdapat dalam buah cabai rawit. Cabai rawit diekstrak dengan metode soxhletasi menggunakan pelarut DCM. Kapsaisin kemudian dipisahkan dari oleoresin yang terdapat dalam ekstrak menggunakan n-heksana. Kapsaisin tersebut diendapkan sehingga menjadi kristal. Ekstrak cabai rawit berupa kristal kapsaisin yang didapat yaitu sebanyak 0,6 gram dari 200 gram cabai rawit kering, dengan persentase 0,3 %. Kristal tersebut memiliki titik leleh 68 °C dan nilai Rf = 0,54. Kristal tersebut kemudian dianalisis menggunakan FT-IR, dan terdeteksi mengandung gugus fungsi C-H bending (621, 723, 800, 1373 cm-1), C-O-C stretch (1024, 1072, 1263 cm-1), C=O stretch (1165, 1654, 1722 cm-1), C-O stretch (1024, 1072, 1263 cm-1), N-H bending dan C-N stretch (1463 cm-1), aromatik C=C stretch (1544 cm-1), N-H stretch (3388 cm-1), dan alifatik C-H stretch (2920, 2850 cm-1)