Hubungan antara kecerdasan spiritual dengan kecemasan menghadapi dunia kerja: Penelitian terhadap mahasiswa jurusan tasawuf psikoterapi angkatan 2014

Perasaan cemas dapat muncul ketika berpikir suatu hal yang tidak menyenangkan akan terjadi. Seseorang yang sedang merasakan cemas akan menimbulkan reaksi fisik seperti pusing, dapat juga mengubah perilaku seperti selalu menghindar dari situasi yang dianggap sebagai ancaman, dan selalu berpikir negatif terhadap masa depan, dan dapat mengubah suasana hati menjadi tegang. Kecemasan juga dapat terjadi pada saat akan memasuki dunia kerja, yang akan menimbulkan kegelisahan dan stress. Seharusnya ketika akan memasuki dunia kerja harus tetap optimis dan semangat sehingga terhindar dari rasa gelisah dan stress. Dengan kecerdasan spiritual, kita mampu mendengar suara hati dan mampu memahami masalah yang terjadi di dalam hidup karena dapat memandang hidup bukan dari satu sisi saja. Seseorang yang mempunyai kecerdasan spiritual yang baik mampu mengatasi perasaan gelisah dan khawatir yang berlebih. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat kecerdasan spiritual dan tingkat kecemasan menghadapi dunia kerja pada mahasiswa akhir jurusan tasawuf psikoterapi UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Dalam penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kecerdasan spiritual dengan kecemasan menghadapi dunia kerja pada mahasiswa akhir jurusan tasawuf psikoterapi UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Data dikumpulkan melalui instrumen penelitian berupa kuesioner. Subjek penelitian diambil sebanyak 27 sampel dengan 66 item pertanyaan dan, validitas yang didapatkan sebanyak 56 item pertanyaan, 36 item dari kecerdasan spiritual, 20 item dari kecemasan. Teknik analisa data dilakukan dengan Pearson Product Moment Correlation dengan bantuan program SPSS 20.0 for Windows. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa tingkat kecerdasan spiritual pada mahasiswa akhir jurusan tasawuf psikoterapi tinggi dengan nilai rata-rata frekuensi sebesar 135,4. Pada kecemasan menghadapi dunia kerja mendapatkan hasil yang cukup cemas dengan nilai rata-rata frekuensi sebesar 54,5. Berdasarkan hasil nilai koefisien korelasi sebesar -0,677 maka terdapat hubungan yang signifikansinya sedang dan berbanding terbalik antara kecerdasan spiriual dengan kecemasan menghadapi dunia kerja, semakin tinggi tingkat kecerdasan spiritual maka semakin rendah kecemasan menghadapi dunia kerja, begitupun sebaliknya. Berdasarkan besarnya nilai korelasi r2 = (-0,677)2 = 0,458 atau sebesar 45,8% yang dapat mempengaruhi besarnya rasa cemas menghadapi dunia kerja karena tingkat kecerdasan spiritual. Sisanya sebesar 54,2% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini