Kepemimpinan Kiai dalam meningkatkan kualitas pembelajaran santri Pondok Pesantren Al-Hidayah 2 Cibiru Bandung

Pondok pesantren Al-Hidayah 2 merupakan pondok pesantren salafi. Fenomena yang terjadi bahwa dalam tujuan pondok pesantren Al-Hidayah 2 terwujudnya pengembangan ilmu keislaman, penguatan aqidah akhlak mulia serta dapat memberikan layanan dalam kebutuhan pengembangan pendidikan oleh karenanya perlu adanya dukungan dari semua pihak agar terwujudnya tujuan tersebut dan dalam hal ini yang menjadi peranan penting dalam hal tersebut adalah kepemimpinan kiai dalam proses pembelajaran santri. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui latar alamiah, perencanaan kepemimpinan kiai, pengorganisasian kepemimpinan kiai, penggerakkan kepemimpinan kiai, pengawasan kepemimpinan kiai, faktor pendukung dan penghambat kepemimpinan kiai dalam, serta hasil yang dicapai dari kepemimpinan kiai dalam meningkatkan kualitas pembelajaran santri pondok pesantren Al-Hidayah 2. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori fungsi manajemen George Jhon T. yaitu perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan, dan pengawasaan. Adapun teori tentang kepemimpinan dalam islam terdapat dalam Al-Quran surat an-Nisa’ (4):1 tentang proses lahirnya pemimpin. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu: observassi, wawancara, dan studi dokumentasi. Analisis data yang dilakukan denganperpanjang keikutsertaan, ketekunan pengamatan, triangulassi, cek teman sejawat, pengecekkan anggota, urairan rinci dan auditing untuk criteria kepastian. Dari hasil penelitian diperoleh simpulan bahwa 1) pondok pesantren Al-Hidayah 2 bernaung dibawah yayasan pendidikan islam Al-Hidayah yang berdiri pada tanggal 30 september 1993. Bertujan untuk mewujudkan pengamalan dan pengembangan ilmu keislaman. 2) perencanaan kepemimpinan kiai dalam meningkatkan kualitas pembelajaran santri dilakukan dengan program jangka panjang, menegah dan pendek, juga dalam pengembangan metode pembelajaran. 3) pengorganisasian kepemimpinan kiai dalam meningkatkan kualitas pembelajaran santri dengan dibentuknya struktur organisasi lembaga dan organisasi santri pondok pesantren. 4) penggerakkan kepemimpinan kiai dalam meningkatkan kualitas pembelajaran santri secara fleksibel, menyessuaikan dengan keadaan yang ada. 5) pengawasan kepemimpinan kiai dalam meningkatkan kualitas pembelajaran santri dilakukan setiap saat pada proses berlangsungnya pembelajaran, dilakukan dengan cara observasi kelas, mengecek daftar hadi serta adanya pertemuan khusus dalam seminggu sekali. 6) faktor yang menjadi penunjang adalah ustadz, jadwal pembelajaran, santri senior, tata tertib, organisasi santri. Sedangkan yang menjadi faktor penghambat adalah kurangnya sarana pembelajaran dan jarak pendidikan formal santri yang cukup jauh. 7) hasil yang dicapai kepemimpinan kiai dalam meningkatkan kualitas pembelajaran santri berbentuk dorongan motivasi, serta bimbingan kepada minat dan bakat yang di miliki santri