Pengaruh jumlah tabungan wadiah terhadap laba operasional di PT. BPR Syari’ah Al Ma’soem Bandung

Tabungan wadiah merupakan salah satu penghimpunan dana dari simpanan dana pihak ketiga, dimana Bank Pembiayaan Rakyat Syari’ah (BPRS) Al Ma’soem menggunakan prinsip wadiah yad dhamanah dengan ketentuan Bank diperbolehkan untuk mengelola atau memanfaatkan dana nasabah. Namun dari penggunaan dana nasabah tersebut BPR Syari’ah Al Ma’soem memberikan insentif semacam bonus kepada nasabah tetapi tidak diperjanjikan secara dimuka baik itu berupa nominal ataupun persentase. Dana tersebut disalurkan dalam kegiatan suatu usaha, sehingga akan memperoleh keuntungan. Laba Operasional diperoleh dari selisih pendapatan atas dana yang terhimpun dan biaya-biaya yang telah dikeluarkan. Tujuan penelitian ini yaitu: untuk mengetahui perkembangan jumlah tabungan wadiah, untuk mengetahui bagaimana laba operasional di PT. BPR Syari’ah Al Ma’soem, dan seberapa besar pengaruh jumlah tabungan wadiah terhadap laba operasional di PT. BPR Syari’ah Al Ma’soem Bandung. Kerangka berpikir dalam penelitian ini adalah semakin tinggi pendapatan atas penanaman dana pihak ketiga (giro,tabungan,deposito) yang didapat maka akan semakin meningkat pula laba operasional yang diperoleh oleh Bank itu sendiri. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: metode analisis deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Metode deskriptif kuantitatif yaitu suatu penelitian berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan yang ditunjukkan untuk menggambarkan bagaimana pengaruh jumlah tabungan wadiah terhadap laba operasional yang diperoleh dari teori-teori maupun dari hasil perhitungan dalam bentuk angka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tabungan wadiah tidak berpengaruh secara signifikan terhadap laba operasional. Berdasarkan hasil analisis koefisien korelasi yang didapatkan, yaitu sebesar -0,172. Artinya bahwa hubungan antara kedua variabel tersebut berada pada interval 0,00-0,199 yang artinya nilai tersebut sangat rendah dan berpengaruh negatif. Sedangkan hasil analisis koefisien determinasi yang didapatkan, yaitu sebesar 3%. Artinya bahwa jumlah tabungan wadiah pada laba operasional pengaruhnya sebanyak 3% dan sisanya 97% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model ini. Untuk hasil analisis uji hipotesis diperoleh nilai thitung sebesar -0,494 dan ttabel sebesar 2,306. Dengan demikian thitung lebih kecil dari ttabel, jadi kesimpulannya bahwa jumlah tabungan wadiah tidak berpengaruh secara signifikan terhadap laba operasional di Bank Pembiayaan Rakyat Syari’ah Al Ma’soem Bandung