Peranan bimbingan karir untuk meningkatkan efikasi diri dalam aspirasi karir santri: penelitian di Pondok Pesantren Peradaban Kelurahan Pasirbiru Cibiru-Bandung

Di zaman yang ketat dengan persaingan di dunia kerja, efikasi diri yang tinggi begitu penting terhadap lingkungan/situasi yang dihadapi. Tanpa adanya efikasi diri, akan banyak menimbulkan masalah pada diri seseorang, karena menurut Luthans, efikasi diri memiliki dampak pada pemilihan perilaku, usaha motivasi, daya tahan, pola pemikiran fasilitatif, dan daya tahan terhadap stres. Maka, menurut Miharja, pemahaman akan aspirasi kerja menjadi penting ketika terdapat fakta adanya sejumlah individu yang merasa tidak memiliki kemampuan untuk berhasil dalam mencapai cita-cita pekerjaan (efikasi diri yang lemah). Untuk itu, Pesantren Peradaban mengadakan berbagai program bimbingan karir untuk meningkatkan efikasi diri dalam aspirasi karir santri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi efikasi diri santri dalam aspirasi karirnya, untuk mengetahui proses bimbingan karir di Pesantren Peradaban, serta hasil dari bimbingan karir untuk meningkatkan efikasi diri dalam aspirasi karir santri di Pesantren Peradaban Cibiru Bandung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan datanya dilakukan observasi, wawancara dan dokumentasi. Masalah yang diteliti perlu dilukiskan secara sistematis dan faktual dengan menggambarkan keadaan atau status fenomena. Hasil temuan/penelitian di Pesantren Peradaban terkait peranan bimbingan karir untuk meningkatkan efikasi diri dalam aspirasi karir santri adalah adanya kondisi santri yang memiliki efikasi diri yang lemah yang diindikasikan oleh beberapa gejala. Namun setelah santri mengikuti bimbingan karir di Pesantren Peradaban dengan metode experience selama lebih dari satu semester maka ada perubahan yang dirasakan santri mengenai efikasi dirinya dalam meraih aspirasi karirnya. Perubahan yang dialami yaitu cenderung memilih terlibat langsung dalam mengerjakan suatu tugas yang diberikan oleh pembimbing karirnya berkenaaan dengan aspirasinya, cenderung mengerjakan tugas tertentu yang berkaitan dengan aspirasi karirnya sekaligus tugas yang dirasa sulit, menganggap kegagalan sebagai akibat kurangnya usaha, pengetahuan dan keterampilan, bukan karena ketidakmampuan.; gigih dalam berusaha; percaya pada kemampuan diri yang dimiliki; hanya sedikit menampakkan keragu-raguan; suka mencari situasi baru dan tidak khawatir lagi terhadap konsekuensi atau resiko yang dihadapi dari suasana yang baru itu. Akhirnya dapat disimpulkan bahwa bimbingan karir di Pesantren Peradaban Cibiru-Bandung memiliki peranan yang sangat besar dalam meningkatkan efikasi diri yang tadinya lemah menjadi tinggi dalam meraih aspirasi karir santri