Perkembangan kecerdasan interpersonal anak dengan metode bermain peran: kuasi eksperimen di kelompok B RA Al-Furqon Kelurahan Margasari Kecamatan Buahbatu Kota Bandung

Kecerdasan interpersonal anak adalah salah satu kecerdasan yang penting untuk dikembangkan sejak dini. Penelitian ini bertolak dari permasalahan yang ditemukan pada saat studi pendahuluan di RA Al-Furqon. Terdapat beberapa masalah terkait perkembangan kecerdasan interpersonal anak yaitu, sebanyak 39% anak belum pandai mengucapkan terima kasih ketika diberi sesuatu oleh temannya, belum pandai meminta maaf ketika berbuat kesalahan, belum dapat bekerjasama dengan teman dan masih pilih-pilih teman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) realitas perkembangan kecerdasan interpersonal anak yang belajar dengan menggunakan metode bermain peran; 2) realitas perkembangan kecerdasan interpersonal anak yang belajar dengan menggunakan metode bercakap-cakap; dan 3) perbedaan perkembangan kecerdasan interpersonal antara anak yang belajar dengan menggunakan metode bermain peran dengan anak yang belajar dengan menggunakan metode bercakap-cakap. Penelitian ini didasari dengan konsep berpikir bahwa terdapat perbedaan perkembangan kecerdasan interpersonal anak antara yang belajar dengan menggunakan metode bermain peran dengan anak yang belajar dengan menggunakan metode bercakap-cakap. Adapun aspek perkembangan kecerdasan interpersonal anak pada penelitian ini mencakup kepekaan terhadap emosi, kemampuan bekerjasama dan kemampuan mengorganisir orang lain. Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen dengan pendekatan kuantitatif. Subjek pada penelitian ini adalah siswa kelompok B RA Al-Furqon sebanyak 27 orang. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan lembar observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis komparasi. Realitas perkembangan kecerdasan interpersonal anak yang belajar dengan metode bermain peran adalah sebagai berikut : nilai rata-rata pre test sebesar 58,93 dengan interpretasi bahwa nilai tersebut berada pada kategori kurang, sedangkan nilai rata-rata hasil post test sebesar 77,64 dengan interpretasi bahwa nilai tersebut berada pada kategori baik. Realitas perkembangan kecerdasan interpersonal anak yang belajar dengan metode bercakap-cakap adalah sebagai berikut : nilai rata-rata pre test sebesar 63,54 dengan interpretasi bahwa nilai tersebut berada pada kategori cukup, sedangkan nilai rata-rata hasil post test sebesar 66,08 dengan interpretasi bahwa nilai tersebut berada pada kategori cukup. Hasil analisis data untuk mencari perbedaan kedua kelompok menggunakan statistik parametrik dengan uji ttest, diperoleh hasil thitung sebesar 9,88. Nilai ttabel pada taraf signifikansi 5% adalah sebesar 2,060. Maka, thitung = 9,88 > ttabel = 2,060, dan dapat diinterpretasikan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan, antara perkembangan kecerdasan interpersonal anak yang belajar dengan menggunakan metode bermain peran dengan anak yang belajar dengan menggunakan metode bercakap-cakap