Hak pendidikan anak dalam perspektif hadis dan undang-undang perlindungan anak

Anak adalah seseorang yang belum berusia 18 tahun, termasuk yang masih ada dalamkandungan yang dilahirkan dari perkawinan antara seorang perempuan dan seorang laki-laki. Anak juga merupakan cikal bakal lahirnya suatu generasi baru yang menjadi penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumber daya manusia bagi pembangunan Nasional. Masa depan bangsa dan Negara dimasa mendatang berada di tangan anak-anak masa sekarang. Setiap anak berhak untuk dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara wajar sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: Pertama, apa saja isi dari Hadis dan juga UU Perlindungan Anak tentang pendidikan anak, Kedua apakah hadis dan UU Perlindungan Anak sudah selaras jika berbicara hak anak dalam memperoleh pendidikan. Penelitian ini dilakukan dengan cara mengkaji hadis-hadis tentang pendidikan anak serta menyesuaikannya dengan undang-unang perlindungan anak tentang hak memperoleh pendidikan. Sehubungan dengan penelitian penulis yang bersifat kualitatif, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan content analysis. Adapun pendekatan content analysis adalah metode yang digunakan dalam jenis penelitian yang bersifat normatif, dengan menganalisis sumber-sumber tertentu, dan datanya dikumpulkan dengan teknik studi kepustakaan. Kerangka teori yang digunakan dalam skripsi ini berhubungan dengan teori maudhu’i, yakni menghimpun dan menyusun hadis-hadis sesuai dengan tema, lalu berusaha menganalisis hadis yang berhubungan dengan tema tersebut. Dalam penelitian ini, penulis menemukan sebanyak 22 (dua puluh dua) hadis dengan kualitas shahih dan hasan dari setiap materi pendidikan yang harus di ajarkan kepada anak. Berdasarkan hasil temuan penulis ini, hanya 18 yang membahas mengenai pendidikan anak. Sedangkan 1 hadis lain dari riwayat Tirmidzi dalam tema pendidikan akhlak merupakan motivasi agar umat muslim memiliki akhlak yang baik. Kemudian 3 hadis pada tema pendidikan intelek riwayat Tirmidzi, Bukhari dan Muslim hanya menjelaskan saja hadis dari riwayat Thabrani. Dalam penelitian ini juga penulis menemukan pembahasan mengenai pendidikan anak lebih banyak dalam riwayat Bukhari dan Muslim, selanjutnya diikuti riwayat Tirmidzi, Abu Dawud, Ibnu Majah, Thabrani, dan Al Nasa’i. Pesan hadis-hadis tersebut terdapat kesesuaian dengan Undang-Undang Republik Indonesia nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak Bab III pasal 9 ayat 1 yang menyatakan bahwa setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam rangka pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasannya sesuai dengan minat dan bakatnya