Manajemen sarana dan prasarana: penelitian di Madrasah Tsanawiyah Al-Fath Kubangbenyawak Cilegon

Ada sejumlah keterbatasan yang dimiliki oleh Madrasah Tsanawiyah Al- Fath Kubangbenyawak Cilegon, yaitu Sumber daya Manusia belum ada tenaga khusus yang menangani sebuah kerusakan, keterbatasan dana pengadaan. Lahan yang dimiliki pun masih belum optimal digunakan. Dampaknya proses penggunaan peralatan infokus atau komputer pun bergiliran. Dalam hal pencatatan inventaris pun masih belum membuatnya secara lengkap dikarenakan yang bertugas membuatnya tidak berfokus pada pengelolaan sarana dan prasarana melaikan mengajar. Penelitian bertujuan untuk mengetahui perencanaan, pengadaan, penggunaan, penginventarisasian, pemeliharaan, penghapusan, hasil yang dicapai manajemen sarana dan prasarana, serta factor pendukung dan penghambat dalam manajemen sarana dan prasarana yang dilakukan di MTs Al-Fath Kubangbenyawak Cilegon. Penelitian ini bertolak pada pemikiran bahwa Manajemen Sarana dan Prasarana merupakan suatu kegiatan untuk mengatur dan mengelola sarana dan Prasarana Pendidikan secara efesien dan efektif dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Komponen utama manajemen sarana dan prasarana meliputi; Perencanaan; Pengadaan; Pengaturan; Penggunaan; dan Penghapusan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Metode penelitiannya adalah deskriptif. Objek penelitian di MTs Al-Fath Kubangbenyawak Cilegon. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan pengkodean. Setelah itu, data dinarasikan kemudian ditarik kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa. 1) Madrasah Tsanawiyah Al- Fath berada di bawah Yayasan Pondok Pesantren Al-Fath dipimpin oleh KH. Khairul Anwar. 2) Perencanaan sarana dan prasarana di MTs Al-Fath Kubangbenyawak Cilegon dibuat dalam dua kalsifikasi yaitu program jangka pendek dan panjang atas kesepakatan bersama sesuai dengan analisis kebutuhan madrasah; 3) Pengadaan sarana dan prasarana bersumber dari pemerintah yaitu dari BOS, dan uang pangkal bangunan dari Peserta didik semuanya dilakukan dengan cara pembelian; 4) Penggunaan sarana dan prasarana dengan memanfaatkan fasilitas yang tersedia di madrasah; 5) pembuatan daftar Inventaris dilakukan berdasarkan riangan; 6) pemeliharaan sarana dan prasarana menugaskan petugas kebersihan dan untuk ruang kelas dilakukan oleh peserta didik; 7) Penghapusan sarana dan prasarana jika keadaan rusak ringan maka diperbaiki, jika keadaan barang rusak berat dan tidak bisa diperbaiki maka barang tersebut dibuang dan dihapus dari daftar inventaris; 8) Hasil yang dicapai Manajemen sarana dan prasarana di MTs Al-Fath Kubangbenyawak Cilegon tersedianya banguna yang menunjang proses belajar mengajar; 9) Faktor pendukung dalam manajemen sarana dan prasarana di MTs Al-Fath Kubangbenyawak yaitu adanya kerja sama yang baik antarkomponen, sedangkan Faktor penghambat yaitu kurangnya tenaga ahli dalam mengurusi kerusakan apabila terjadi kerusakan tidak bias bergerak cepat