Pengaruh self control dan family functioning terhadap internet addiction

Internet addiction merupakan keadaan dimana dimana seseorang teradiksi untuk tetap mengakses internet dalam jangka waktu yang lama, dan lebih memilih untuk berkomunikasi dengan orang melalui media internet daripada melalui kontak sosial lainnya. Seperti yang dialami oleh siswa sekolah, penggunaan internet lebih banyak mereka gunakan untuk hiburan seperti streaming film, mengakses media sosial, bermain game online, yang tidak ada kaitannya dengan kegiatan akademik sekolah. Oleh karena itu, dibutuhkan mekanisme dalam diri siswa yang dapat membimbing dan mengontrol tingkah lakunya saat mengakses internet. Selain itu, keberfungsian dalam sebuah keluarga dianggap akan memberikan dampak dalam kegiatan mengakses internet. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh self control dan family functioning terhadap internet addiction. Sampel yang digunakan dari populasi siswa di SMAN “X” Cikampek sebanyak 206 siswa. Metode yang digunakan yaitu penelitian kuantitatif dengan analisis regresi linear berganda. Pengambilan data dilakukan dengan, skala self control berdasarkan teori Averill (1973), family functioning berdasarkan teori McMaster Model of Family Functioning oleh Epstein, Baldwin, dan Bishop (1983), dan internet addiction berdasarkan teori Young (1998). Studi ini menemukan bahwa self control dan family functioning memberikan pengaruh secara negatif terhadap internet addiction dengan persentase sebesar 73.7%. Jadi, hipotesis penelitian diterima yakni terdapat pengaruh self control dan family functioning terhadap internet addiction pada siswa salah satu SMAN “X” Cikampek