Perilaku keagamaan remaja korban perceraian: Studi deskriptif di Madrasah Tsanawiyah Tanjungsiang Kec.Tanjungsiang Kab.Subang

Perceraian yang terjadi pada pasangan suami istri akan menimbulkan perubahan fisik maupun mental bagi seluruh anggota keluarga. Salah satu yang terkena dampaknya yaitu anak. Bagi anak yang menjadi korban perceraian kondisi tersebut akan mempengaruhi kondisi mental dan psikologisnya juga sikap, kebiasaan dan kehidupannya sehari-hari. Seperti halnya remaja yang orang tuanya bercerai paling sulit menerima dan memahaminya. Remaja tidak bisa mengontrol emosi, dan cenderung bersikap kearah negatif. Maka dari itu remaja membutuhkan arahanan untuk menanamkan nilai-nilai keagamaan untuk membentuk perilakunya supaya berperilaku baik dan berakhlak mulia. Tujuan dari penitian ini yaitu untuk mengetahui untuk mengetahui dampak perceraian orang tua terhadap sikap, kebiasaan dan aktivitas remaja di MTs. Tanjungsiang dan untuk mengetahui perilaku keagamaan remaja korban pereraian dilihat dari sikap, kebiasaan dan aktivitas remaja melalui aspek-aspek keagamaan di MTs. Tanjungsiang Subang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif analisis. Berdasarkan hasil penelitian, dapat ditarik kesimpulan bahwa dampak perceraian terhadap sikap, kebiasaan dan aktivitas remaja di MTs. Tanjungsiang Subang dari keempat subjek GA, NS, ESdan EI yaitu GA cenderung menutup diri, GA, NS dan ES kurang perhatian dan kasih sayang, sementara ES terpengaruh ke hal yang negatif, sedangkan EI dalam prestasinya menurun. Dalam Perilaku keagamaan dilihat dari sikap, kebiasaan dan aktivitas didapat melalui pengalaman keagamaan remaja berdasarkan keempat aspek keagamaan yaitu aspek akidah, aspek ibadah, aspek akhlak dan aspek muamalah. Dari keempat subjek maka perilaku keagamaan yang diperoleh cukup baik. Perilaku keagamaan juga dapat dilihat dari pengalaman keagamaan yang telah dimiliki keempat subjek