Analisis kinerja keuangan perusahaan BUMN sebelum dan setelah privatisasi: studi pada PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk Tahun 2006-2016

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merupakan asset negara yang memegang peranan cukup penting dalam perekonomian bangsa Indonesia di samping usaha swasta dan koperasi. Kinerja BUMN yang rendah secara langsung atau pun tidak langsung akan berdampak pada kesejahteraan rakyat, mengingat salah satu perannya adalah sebagai penyedia public goods, berupa penyediaan barang dan jasa yang bermutu dan memadai bagi pemenuhan hajat hidup orang banyak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kondisi kinerja keuangan PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk sebelum dan setelah privatisasi. Pengukuran kinerja keuangan PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk ini menggunakan rasio keuangan dengan indikator rasio profitabilitas, rasio solvabilitas/leverage, rasio likuiditas dan rasio aktivitas. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel bebas yaitu kinerja keuangan sebelum privatisasi dan kinerja keuangan setelah privatisasi. Kinerja keuangan yang diukur dengan rasio tersebut diantaranya return on asset, return on equity, debt to asset ratio, current ratio, dan total asset turnover. Jenis data yaitu data sekunder yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia Kantor Perwakilan Kota Bandung dan website resmi PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Metode analisis yang digunakan adalah metode deskriptif komparatif, dengan pengujian yang dilakukan yaitu uji normalitas data dan uji beda Paired Sample t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari lima rasio keuangan yang diujikan hanya Debt to Asset Ratio (DAR) dan Total Asset Turnover (TATO) yang menunjukkan adanya perbedaan. Ini dibuktikan dengan hasil uji t rasio DAR yang menunjukkan nilai -ttabel lebih besar dari thitung (-2.776 ≥ -3.559) dan a = 0.05 > Sig (0.05 > 0.024), untuk hasil uji t rasio TATO menunjukkan nilai thitung lebih besar dari ttabel (3.543 ≥ 2.132) dan a = 0.05 > Sig ( 0.05 > 0.024). Sementara itu untuk rasio return on asset, return on equity, dan current ratio tidak menunjukkan adanya perbedaan kinerja keuangan