Upaya meningkatkan pemahaman siswa pada mata pelajaran sejarah kebudayaan Islam dengan menggunakan metode stop think do: penelitian tindakan kelas terhadap siswa kelas IV di MI Bahrul Ihsan Kota Bandung

Penelitian ini dilatarbelakangi adanya informasi yang terdapat pada mata pelajaran SKI di kelas IV MI Bahrul Ihsan Kota Bandung, bahwa hasil pemahaman belajar siswa pada mata pelajaran SKI belum mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) 72. Hal ini dapat terjadi karena pembelajaran hanya berpusat pada guru (teacher center), guru jarang menggunakan media pembelajaran, serta metode pembelajarannya bersifat monoton dan kurang sesuai dengan materi yang diajarkan, sehingga pemahaman belajar siswa rendah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui 1) Pemahaman siswa sebelum menggunakan metode stop think do pada mata pelajaran SKI di kelas IV. 2) Proses penerapan metode stop think do pada mata pelajaran SKI di kelas IV pada setiap siklus. 3) Pemahaman siswa setelah menggunakan metode stop think do pada mata pelajaran SKI di kelas IV. Penelitian ini didasarkan pada pemikiran bahwa pemahaman belajar siswa ditentukan oleh banyak faktor. Salah satunya penerapan metode yang tepat, termasuk metode stop think do. Berdasarkan asumsi tersebut maka hipotesis yang diajukan adalah penerapan metode stop think do diduga dapat meningkatkan pemahaman siswa. Metode yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Desain penelitian terdiri dari 2 siklus. Setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Adapun subjek penelitian adalah siswa kelas IV MI Bahrul Ihsan yang berjumlah 20 siswa. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan lembar tes, lembar observasi dan dokumentasi. Adapun analisis yang digunakan untuk mengolah data yaitu statistik kualitatif dan kuantitarif. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh simpulan bahwa 1) Pemahaman belajar siswa sebelum menggunakan metode stop think do masih rendah dengan nilai rata-rata 56,00 dan ketuntasan belajar klasikalnya hanya mencapai 20,00%. 2) Penerapan metode stop think do dalam pelaksanaannya berjalan baik sesuai dengan tahapan. Aktivitas guru dan siswa mengalami peningkatan pada setiap siklusnya. Aktivitas guru pada siklus 1 mencapai 65,00% dengan kategori sedang. Kemudian meningkat pada siklus 2 menjadi 94,50% dengan kategori sangat baik. Sedangkan aktivitas belajar siswa pada siklus 1 mencapai 63,50% dengan kategori sedang. Kemudian meningkat pada siklus 2 menjadi 85% dengan kategori baik. 3) Pemahaman belajar siswa setelah diterapkannya metode stop think do mengalami peningkatan. Pada siklus 1 nilai rata-rata 75,0 dengan persentase ketuntasan klasikal sebesar 50%. Kemudian meningkat pada siklus 2 nilai rata-rata 89,00 dengan persentase ketuntasan klasikal sebesar 90,00%. Dengan demikian, PTK yang dilaksanakan telah selesai sesuai dengan tujuan yang diharapkan yakni metode stop think do mampu meningkatkan pemahaman siswa pada mata pelajaran SKI