Pengaruh pendapatan pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah terhadap laba bersih PT Bank Rakyat Indonesia periode 2012-2016

Dalam menyalurkan dananya pada nasabah, secara garis besar produk pembiyaan syariah terbagi ke dalam empat kategori yang dibedakan berdasarkan tujuan pembangunannya, yaitu pendapatan pembiayaan dengan prinsip jual beli, prinsip sewa, prinsip bagi hasil dan akad pelengkap. Penelitian akan memfokuskan pendapatan pembiayaan pada perinsip bagi hasil yang ditujukan untuk memenuhi kepentingan nasabah akan modal atau tambahan modal untuk melakukan suatu usaha yang produktif yaitu pendapatan pembiayaan mudharabah dan pendapatan pembiayaan musyarakah. Dalam mengelola dana tersebut, bank tidak bertanggung jawab terhadap kerugian yang bukan disebabkan oleh kelalaiannya. Namun, apabila yang terjadi adalah mismanagement (salah urus), bank bertanggung jawab penuh terhadap kerugian tersebut. Dalam mengelola harta mudharabah, bank menutup biaya operasional tabungan dengan menggunakan nisbah keuntungan yang menjadi haknya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh bagi hasil pendapatan pembiayaan mudharabah terhadap laba bersih secara parsial, seberapa besar pengaruh bagi hasil pendapatan pembiayaan terhadap musyarakah terhadap laba bersih secara parsial serta seberapa besar pengaruh bagi hasil pendapatan pembiayaan mudharabah dan musyarakah terhadap laba bersih secara simultan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif melalui pendekatan analisis kuantitatif. Data yang digunakan merupakan data kuantitatif yang diperoleh dari laporan keuangan publikasi PT. Bank BRI Syariah, Tbk. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi, analisis korelasi Pearson Product Moment, korelasi ganda, koefisien determinasi dan uji signifikansi melalui uji t dan uji F. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pendapatan pembiayaan mudharabah terhadap laba bersih menunjukan hasil koefisien determinasi sebesar sebesar 3,2%.yang berarti bahwa pembiayaan mudharabah dapat menerangkan jumlah laba bersih sebesar 3,2%. Untuk variabel pendapatan pembiayaan musyarakah terhadap laba bersih menunjukan hasil koefisien determinasi sebesar 2,5% yang berarti bahwa pendapatan pembiayaan musyarakah dapat menerangkan jumlah laba bersih sebesar 2,5%. Dan variabel pendapatan bagi hasil pembiayaan mudharabah dan pembiayaan musyarakah terhadap laba bersih menunjukan hasil koefisien determinasi sebesar sebesar 3,2%. Hasil ini berarti bahwa pendapatan bagi hasil pembiayaan mudharabah dan pembiayaan musyarakah dapat menerangkan laba bersih sebesar 3,2% sedangkan sisanya 96,8% diterangkan oleh variabel lain yang tidak dimasukan kedalam penelitian