Analisis penerapan metode penyusutan aset tetap pada laporan keuangan negara berbasis akrual: studi analisis Dinas Pendidikan Pemuda dan olahraga Kabupaten karawang

Penurunan nilai maupun manfaat suatu aset khususnya aset tetap dapat menggunakan metode penyusutan aset tetap. Penyusutan dilakukan untuk mengetahui nilai suatu aset karena manfaat atau kapasitas dari aset tetap semakin lama semakin menurun karena penggunaannya dalam kegiatan pemerintah sehingga nilai aset tetap tersebut mengalami penurunan.Penyusutan memungkinkan suatu pemerintah mendapat suatu informasi tentang keadaan potensi aset yang dimilikinya.dengan memperhatikan beberapa aspek yang ada, diharapkan penggunaan metode penyusutan aset sesuai dengan klasifikasi aset itu sendiri dan menjadikan lembar penyusutan aset tersebut sebagai bahan pertimbangan pemerintah daerah dimasa depan. Tujuan Penelitan ini adalah untuk mengetahui penerapan metode penyusutan asset tetap di DISDIKPORA Kabupaten karawang apakah sudah memperhatikan nilai manfaat, identifikasi, dan klasifikasi asset tersebut serta mengetahui rekonsiliasi dari nilai penyusutan asset. Metode penelitian yang digunakan peneliti yaitu penelitian kualitatif dengan pendekatan analisis kebijakan redaktur, dimana peneliti ini akan menganalisa suatu kebijakan yang diterapkan terkait metode penyusutan aset tetap dengan tipe analisis terapan yang dikaitkan dengan teori kemudian dilakukan pembahasan secara deskriptif. Karena penelitian ini sesuai dengan objek penelitian yang akan diteliti yaitu dimana hasil analisis penelitian ini akan digambarkan dan dijelaskan.Untuk memperoleh data, peneliti melakukan wawancara, dan studi dokumentasi/pustaka. Hasil penelitian menunjukan bahwa pertama, gambaran umum asset tetap yang ada di disdikpora kabupaten karawang sebagian besar masih baik, namun untuk beberapa aset yang kurang baik/rusak dilakukan metode penghapusan sesuai dengan masa manfaatnya, kedua, penerapan metode penyusutan yang diterapkan disdikpora tidak mengidentifikasikan jenis asset terlebih dahulu karena hanya menerapkan metode yang telah diatur oleh pemerintah sehingga terjadi selisih antara nilai penyusutan hasil dari perhitungan disdikpora yang menggunakan metode garis lurus saja dengan yang digunakan peneliti menggunakan metode garis lurus dan saldo menurun ganda, adapun selisih nilainya terlihat pada asset peralatan dan mesin hasil dari disdikpora diperoleh biaya penyusutan untuk tiap tahunnya adalah sebesar Rp. 7,854,000 dengan masa manfaat 15 tahun, nilai nilai buku pada akhir tahun 2016 adalah Rp. 94.248.000,00. Sedangkan dengan menggunakan metode saldo menurun berganda nilai biaya penyusutan untuk tiap tahunnya berbeda dan nilai buku akhir tahun 2016 Rp. 77.578.238,43. Ketiga, rekonsiliasi dari penerapan metode yang dilakukan terdapat selisih yang disebabkan dari tiga hal yaitu penerapan metode yang berbeda antara peneliti dengan dinas, dinas hanya menerapkan metode yang ditentukan pemerintah,tidak memperhatikan ketentuan klasifikasi/identifikasi jenis asset yang akan disusutkan dengan metode yang tepat