Pengaruh kebiasaan membaca Alquran terhadap ketenangan jiwa lansia: studi kasus pada lansia di Majelis Taklim Taufiqurrahman Sukagalih Cikoneng Ciparay Bandung

Membaca Alquran adalah memahami isi dari kandungan yang terdapat dalam kalamullah (Alquran). Sehingga ketika seseorang telah memahami isi dari kalamullah itu ia dapat merealisasikan dalam perilaku kehidupannya sehari-hari hingga mendapatkan manfaat dari membaca Alquran itu sendiri. Sedangkan ketenangan jiwa adalah seseorang yang terhindar dari rasa cemas, ketakutan dan kemampuan seseorang menyesuaikan diri dengan oranglain, masyarakat dan lingkungan dimana ia tinggal dan hidup. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebiasaan membaca Alquran lansia di Majelis Taklim Taufiqurrahman, ketenangan jiwa lansia di Majelis Taklim Taufiqurrahman, dan untuk mengetahui bagaimana pengaruh membaca Alquran terhadap ketenangan jiwa lansia di Majelis Taklim Taufiqurrahman Sukagalih, Cikoneng, Ciparay Bandung. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan penelitian lapangan. Data yang dikumpulkan melalui instrument berupa kuesioner dan wawancara kepada subjek yang akan diteliti. Subjek penelitian diambil berdasarkan populasi yang ada di Majelis Taklim Taufiqurrahman dengan 30 sampel. Tehnik analisa data dilakukan dengan koefisien regresi secara parsial menggunakan bantuan program SPSS 16.0 for Windows. Hasil nilai koefisien korelasi yang didapat sebesar -0,099 yang menunjukkan adanya hubungan yang sangat kecil dan bisa diabaikan antara kebiasaan membaca Alquran dan ketenangan jiwa lansia di Majelis Taklim Taufiqurrahman Sukagalih, Cikoneng, Ciparay Bandung, dan untuk uji koefisien regresi secara parsial menunjukan nilai t hitung -0,525 dan value (sig) sebesar 0,604 yang di atas alpha 5% yang artinya bahwa tidak ada pengaruh yang positif antara kebiasaan membaca Alquran dengan ketenangan jiwa lansia. Kebiasaan membaca Alquran di Majelis Taklim Taufiqurraman Sukagalih memiliki tingkat kebiasaan yang sedang dan tinggi. Sedangkan untuk ketenangan jiwanya sekitar persenase 70%. Perbedaan antara kebiasaan membaca Alquran dan ketenangan jiwa yang sangat jauh mengindikasikan bahwa adanya faktor lain yang menyebabkan ketenangan jiwa pada lansia, salah satunya adalah faktor agama, faktor lingkungan seperti pola asuh anak terhadap orangtua serta bagaimana orang-orang disekitar memperlakukannya. Karena peneliti tidak meneliti semua faktor yang dapat mempengaruhi ketenangan jiwa alangkah lebih baiknya jika kelak peneliti selanjutnya bisa meneliti faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi ketenangan jiwa lansia