Manajemen pendidikan karakter: Penelitian deskriptif di SMP Daarut Tauhiid Boarding School Eco Pesantren Parongpong Kabupaten Bandung Barat

Pendidikan Indonesia saat ini, terbukti telah banyak melahirkan manusia yang mapan secara pengetahuan tetapi lemah secara mental (karakter). Ini menjadi masalah besar bagi generasi suatu bangsa. Selanjutnya, untuk menanggapi persoalan tersebut usaha pemerintah nampak pada UU No. 17 th. 2007 tentang RPJPN 2005-2025, namun upaya tersebut masih belum maksimal, maka manajemen pendidikan karakter dalam hal ini adalah sebagai solusinya. SMP DTBS Eco Pesantren merupakan salah satu sekolah yang memiliki perhatian terhadap pendidikan karakter. Hal tersebut dibuktikan dengan menjadikan karakter/akhlak yang baik sebagai salah satu indikator lulusan SMP DTBS. Selain itu, program-program yang di jalankan juga berorientasi pada peningkatan karakter atau akhlak santri. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan manajemen pendidikan karakter di SMP DTBS Eco Pesantren mulai dari Perencanaan, Pelaksanaan, dan Pengendalian Pendidikan Karakter, serta dampak Manajemen Pendidikan karakter terhadap Karakter Santri. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif, yakni merupakan suatu metode dalam melakukan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan fenomena atau gejala yang bersifat alami pada tempat yang di teliti. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan Wawancara, Observasi dan Dokumentasi. Wujud data adalah berupa kata-kata, catatan, laporan dan dokumen yang diperoleh dari kepala sekolah, wakil kepala bidang kurikulum dan guru SMP DTBS Eco Pesantren. Data-data tersebut di kumpulkan untuk kemudian di simpulkan sebagai hasil penelitian setelah dilakukan analisis dan uji keabsahan terhadap data tersebut. Dari hasil penelitian, diperoleh kesimpulan bahwa SMP DTBS Eco Pesantren dalam melaksanakan manajemen pendidikan karakter melalui serangkaian proses fungsi manajemen, yaitu: (1) perencanaan, dilakukan dengan menentukan terlebih dahulu nilai-nilai karakter yang akan ditanamkan, yaitu karakter BAKU (Baik dan Kuat), kemudian merumuskan visi, misi dan tujuan sampai menyusun kurikulum serta program yang terintegrasi didalamnya nilai-nilai karakter tersebut; (2) pelaksanaan, dilakukan melalui tiga pendekatan yaitu; melalui pembelajaran didalam kelas, melalui program budaya karakter dan melalui masyarakat (mengacu pada Pepres No 87 th. 2017) dan metode yang digunakan adalah pembiasaan dan peneladanan; (3) pengendalian, dilakukan dengan membuat tata tertib yang diakui oleh seluruh warga sekolah sebagai standar peraturan yang harus dipatuhi, serta menetapkan sanksi (punishment) jika terjadi penyimpangan atas tata tertib tersebut. Selain itu, dampak dari manajemen pendidikan karakter ini terwujud dengan perubahan karakter santri yang disiplin, hormat, menghargai, dan lain-lain serta terbentuknya iklim budaya sekolah yang berkarakter