Pengelolaan Website sebagai Media Informasi Publik: Studi Kasus pada Humas Kantor Wilayah Kementrian Agama Provinsi Jawa Barat

Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat merupakan salah satu lembaga pemerintah yang menggunakan website sebagai sumber media informasi bagi publiknya.Pengelolaan website ini dengan domain jabarkemenag.go.id dikelola oleh divisi Humas dan informasi atau yang disebut dengan Inmas. Terdapat beberapa hal yang menjadi daya tarik penulis diantaranya yaitu pengunjung website yang satu hari mencapai dua ribu pengunjung, serta kanwil kemenag jabar ini mengembangkan pelayanan publik dengan teknologi informasi berbasis IT, penelitian ini menggunakan konsep four step public relations yaitu mendefinisikan masalah, planning and programming, taking actions and communications, and evaluations. Konsep ini dipilih karena dapat menggambarkan proses pengelolaan yang dilakukan oleh humas kanwil kemenag jabar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana proses pengelolaan dimulai dari proses pencarian data dan fakta hingga mendefinisikan permasalahan, merencanakan program, implementasi program dan tahap terakhir yaitu evaluasi. Proses pengelolaan yang baik akan menghasilkan apa yang diinginkan oleh publik sehinga website ini menjadi media informasi publik. Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivisme untuk memahami makna yang dikatakan oleh informan mengenai proses pengelolaan website. Pendekatan yang digunakan adalah kualititatif yang bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mengenai kompleksitas yang ada dalam interaksi manusia secara menyeluruh yang menghasilkan data berupa kata-kata pada fenomena yang ada secara natural. Metode yang digunakan adalah studi kasus, untuk mengetahui dan menggambarkan kasus secara langsung dan mendalam, mendasari untuk mendeskripsikan proses kegiatan pengelolaan website yang berada di Kanwil Kemenag Jabar.Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara dan observasi parsipatori pasif. Hasil penelitian menujukan bahwa pengelolaan website sebagai media informasi publik dimulai dengan mencari data dan fakta yang terbagi dalam dua cara yaitu melalui data primer dan sekunder, selanjutnya merencanakan program melalui rapat koordinasi, implementasi program dengan cara pembuatan aplikasi yang memudahkan publik, dan selanjutnya tahap akhir adalah evaluasi dengan dua cara yaitu formal dan informal seperti pemberian reward terhadap pengelolaan website yang baik dengan ketentuan yang sudah ditentukan. Dapat dipahami kembali bahwa Humas Kantor Wilayah Kementrian Agama Provinsi Jawa Barat melakukan pengelolaan dengan baik untuk menjadikan website sebagai media informasi publik