Keanekaragaman serangga terbang di kawasan tanaman keanekaragaman hayati Sumedang-Jawa Barat

Terjadinya perubahan kondisi alam yang disebabkan oleh kegiatan manusia kemungkinan besar dapat menyebabkan terganggunya keseimbangan komponen ekosistem dan mengurangi keanekaragaman jenis yang ada. Dengan demikian diperlukan program revegetasi seperti Pembangunan Taman Keanekaragaman Hayati (Taman Kehati). Untuk mengevaluasinya ada beberapa indikator yang dipilih, salah satunya adalah populasi serangga. Serangga dan keanekaragamannya memiliki peran yang penting dalam fungsi ekosistem, salah satunya sebagai bioindikator lingkungan, vektor penyakit dan sebagai kontrol biologi. Peranan tersebut banyak dilakukan oleh serangga dengan mobilitas tinggi seperti golongan serangga terbang. Oleh sebab itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman dan kelimpahan serangga terbang yang ada di Kawasan Taman Keanekaragaman Hayati Sumedang, Jawa Barat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini dengan survei menggunakan metode tangkap langsung (sweeping net) dan tidak langsung (yellow pan trap). Penelitian dilaksanakan dari Januari – Juni 2015. Berdasarkan hasil penelitian diketahui komposisi serangga terbang pada Taman Kehati Sumedang antara lain terdiri dari 8 ordo, 42 famili, dan 73 genus serangga terbang. Kelimpahan jumlah individu paling banyak yang diperoleh dari pengambilan sampel terdapat pada blok 2 sebesar 2255 individu. Dari hasil identifikasi diketahui ordo dengan kekayaan genus serangga terbang yang paling banyak ditemukan adalah dari ordo Lepidoptera dan ordo Hymenoptera. Keberadaan serangga terbang pada tiap blok pengamatan dipengaruhi oleh faktor lingkungan yang terdiri dari lingkungan abiotik dan biotik. Berdasarkan indeks keanekaragaman Shannon-Wiener keanekaragaman serangga terbang di kawasan Taman Kehati termasuk dalam kategori sedang dengan keanekaragaman tertinggi berada pada lokasi pengamatan blok 5 (H’=2,959) dan keanekaragaman terendah pada blok 2 (H’=2,762)