Fungsi perencanaan pondok pesantren dalam meningkatkan kinerja pengurus organisasi santri: studi deskriptif di Pondok Pesantren Sindangsari Al-Jawami

Pengurus organisasi santri (Dewan santri) dibentuk atas dasar kepercayaan bahwa mereka dapat menjalankan tugas dan fungsi kepengurusan dengan baik, sehingga orang-orang di dalamnyapun adalah orang-orang terpilih yang dipandang mampu menjalankan tugas kepengurusan pesantren dengan baik. Namun kenyataannya, pada proses realisasi program ada beberapa dari mereka yang tidak menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik bahkan melanggar aturan yang berlaku. Mengenai hal ini, memang ada masalah dalam hal kurang tegasnya penerapan kebijakan terhadap permasalahan terkait. Aturan dan kebijakan merupakan salah satu jenis rencana. selain itu musdes (musyawarah dewan santri) juga merupakan salah satu proses perencanaan. Sehingga bagaimana seharusnya perencanaan ini dapat meningkatkan kinerja pengurus organisasi santri. Tujuan dari penelitian ini untuk menggambarkan bagaimana fungsi perencanaan di pondok pesantren Sindangsari Al-Jawami baik dilihat dari proses perencanaannya maupun dari hasil perencanaan itu sendiri dalam upaya meningkatkana kinerja pengurus organisasi santri yakni pengurus dewan santri. Pelaksanaan penelitian ini bertolak dari pemikiran bahwasannya perencanaan merupakan hal yang sangat penting dalam mengawali suatu kegiatan dan merupakan usaha tertentu secara sadar dan sistematik untuk mengatasi suatu keadaan terkait pelanggaran, sanksi dan aturan. Jika perencanaan ini dapat dilaksanakan dengan baik maka idealnya kinerja pengurus organisasi santri dapat berjalan dengan baik. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, yaitu dengan memaparkan proses perencanaan yang dilakukan di Pondok Pesantren Sindangsari Al-Jawami dan bagaimana proses perencanaan dan hasil perencanaan itu dalam upaya meningkatkan kinerja pengurus organisasi santri. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, studi dokumentasi, dan analisis data. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa fungsi perencanaan dalam meningkatkan kinerja pengurus organisasi santri dibagi menjadi dua bagian, dilihat dari proses perencanaanya meliputi rapat kerja dewan santri, rapat harian, rapat bidang, dan rapat evaluasi dewan santri. Sedangkan dilihat dari hasil perencanaannya terdapat program, kebijakan, dan aturan (rule). Bentuk program yang berupaya dalam meningkatkan kinerja diantaranya program pemberian reward kepada pengurus terbaik, serta program pelatihan keterampilan manajemen dan organisasi. Sedangkan dengan adanya kebijakan dan aturan pengurus dewan santri tidak dapat menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan semena-mena atau cuma-cuma, karena terdapat sanksi yang berlaku