Nilai-nilai pendidikan akhlak pada lebah dan relevansinya dengan pendidikan Agama Islam (Analisis Q.S. An-Nahl ayat 68-69)

Hakikat pendidikan adalah memperbaiki akhlak, karena manusia dapat dikatakan baik atau buruk dilihat dari akhlaknya. Pendidikan sejatinya dilakukan oleh manusia, namun disini pendidikan juga akan diambil dari seekor binatang yaitu lebah berdasarkan penafsiran mufassir dalam Q.S. an-Nahl ayat 68-69, yang diduga mempunyai sifat yang sesuai dengan Pendidikan Agama Islam. Permasalahan penelitian bertolak dari kesan yang ada dalam benak orang-orang muslim khususnya yang kurang memahami, menghayati serta kurangnya kesadaran dan perhatian dalam menghayati isi dari pesan-pesan serta nilai-nilai yang disampaikan dalam al-Quran yang merupakan pedoman hidup serta sumber pokok ajaran umat manusia. Penelitian ini bertujuan untuk : (1) mengetahui konsep pendidikan akhlak; (2) mengetahui pendapat para muffasir tentang kandungan Al-Quran Surat an-nahl ayat 68-69; (3) mengetahui tentang relevansi nilai pendidikan akhlak pada lebah yang terkandung dalam Al-Quran Surat an-Nahl ayat 68-69 dengan Pendidikan Agama Islam. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriftif. Adapun teknik pengumpulkan data adalah penelaahan teks (Library Research) atau studi kepustakaan (Book Survey). Selanjutnya analisis data yaitu dengan cara (a) mengelompokan data tentang penafsiran para mufassir; (b) mengkategorikan dari yang dikemukakan mufassir; (c) menafsirkan data dengan mencari data satu dengan data yang lain yang sudah dikelompokan; (d) menyimpulkan hasil analisis terhadap berbagai pendapat para mufasir,dan buku-buku penunjang serta kesesuaian dengan Pendidikan Agama Islam. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Konsep pendidikan akhlak yaitu usaha sadar dan terencana untuk menanamkan perilaku akhlak mulia dalam kehidupan sehari-hari sesuai al-Quran dan hadits, sehingga tercipta peserta didik yang mampu merealisasikan bagaimana akhlak kepada Allah SWT, akhlak kepada sesama manusia, dan akhlak kepada lingkungan. (2) Penafsiran para mufassir tentang pendidikan akhlak dalam Q.S. an-Nahl ayat 68-69 yaitu: bagimana lebah mempunyai sifat yang istimewa, ia memilih tempat dan makan sesuai petunjuk tuhan (wahyu), lalu mengeluarkan sesuatu yang bermanfaat yakni madu yang bisa dijadikan obat untuk manusia. (3) Relevansi pendidikan akhlak dengan Pendidikan Agama Islam yaitu: lebah hewan selektif, sesuai dengan Pendidikan Agama Islam tentang mencintai cara hidup yang bersih; lebah hewan bermanfaat, sesuai bagaimana Pendidikan Agama Islam mengajarkan untuk menjadi orang yang bermanfaat; lebah hewan Profesional, sesuai dengan Pendidikan Agama Islam tentang keharusan bekerja Profesional; lebah hewan cinta lingkungan, sesuai dengan nilai Pendidikan Agama Islam tentang pentingnya menjaga lingkungan; lebah hewan pekerja keras, sesuai dengan Pendidikan Agama Islam bagaimana keharusan bekerja keras