Retorika Ustadz Komarudin Khalil dalam Pengajian Syarif Hidayatullah Jalan Haji Bardan V No.2 Logam Buah Batu Bandung Jawa Barat

Adanya proses tabligh, merupakan salah satu faktor yang membuat Islam saat ini bisa berkembang, tabligh merupakan aktifitas dakwah yang memanfaatkan lisan maupun tulisan untuk menyampaikan dan mengajak seseorang ke jalan yang Allah ridhoi. Proses tabligh akan berjalan lancar dan sukses apabila mubaligh nya mampu menyampaikan pesan-pesan tabligh dengan baik dan menarik, sehingga hati muballagh pun tergugah untuk mengikutinya. Dan salah satu ilmu yang membuat seorang mubaligh dipercaya dan diikuti adalah retorika (seni berbicara). Ustadz komarudin Khalil salah satu ulama yang mempraktekan ilmu retorika di dalam ceramahnya, mulai dari gaya bahasa yang ringan dan mudah dipahami, isi pesan yang sesuai dengan perkembangan zaman, dengan selipan humor serta diiringi dengan cerita motivasi, membuat penulis tertarik untuk meneliti Beliau. Adapun tujuan penelitian secara teoritik dan praktik tabligh, yaitu untuk mengetahui bagaimana tehnik penyampaian pesan dakwah Ustadz Komarudin Khalil, gaya bahasa nya, hingga isi pidato Beliau dalam pengajian Syarif Hidayatullah Bandung Jawa Barat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dan jenis penelitian deskriptif. Tehnik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Serta penelitian ini menggunakan teori retorika Aristoteles. Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa tehnik penyampaian pesan dakwah Ustadz Komarudin Khalil sesuai standarisasi yang terdapat di dalam ilmu retorika, diantaranya dengan artikulasi yang jelas, intonasi yang variasi, pandangan mata yang menyeluruh, gesture & mimik muka yang menarik. Gaya bahasa yang Ustadz Komarudin Khalil gunakan adalah gaya berdasarkan Al Qur’an beserta Hadist dan berdasarkan hadirin (sesuai dengan jamaah yang dihadapinya) mudah diterima dan dipahami seperti bahasa Indonesia dicampur dengan bahasa sunda. Bentuk isi pidato Ustadz Komarudin Khalil diawali dengan salam, mukaddimah, menyapa, dan berdzikir, setelah itu pembahasan materi, menyimpulkan materi, dan penutupan dengan dzikir serta doa bersama