Strategi guru PAI dalam meningkatkan pengamalan nilai-nilai Islami siswa melalui keteladanan dan pembiasaan di SMPN 8 kota Bandung

Agus Santika, 2018. Strategi Guru PAI dalam Meningkatkan Pengamalan Nilai-nilai Islami Siswa melalui Keteladanan dan Pembiasaan di SMPN 8 Kota Bandung. Pengamalan nilai-nilai Islami siswa di sekolah tidak terlepas dari peran seorang guru PAI. Berdasarkan pengamatan peneliti dari studi awal yang dilakukan, siswa di SMPN 8 Kota Bandung memiliki minat dan bakat yang beragam serta pengamalan keagamaan yang berbeda-beda. Ditengah-tengah anggapan bahwa sekolah umum kurang memperhatikan pengamalan keagamaan siswanya khususnya di SMPN 8 Kota Bandung, maka menjadi penting bagi guru PAI untuk memakai strategi khusus agar pengamalan nilai-nilai Islami siswa di sekolah dapat tercapai secara optimal. Persoalannya adalah, strategi khusus macam apa yang dilakukan guru PAI untuk meningkatkan pengamalan nilai-nilai Islami siswa di SMPN 8 Kota Bandung yang mendorong penulis untuk meneliti lebih jauh mengenai hal tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mendeskripsikan strategi yang dilakukan guru PAI dalam meningkatkan pengamalan nilai-nilai Islami siswa, (2) Mendeskripsikan faktor-faktor penunjang dan penghambat penerapan strategi tersebut, dan (3) Mendeskripsikan hasil yang dicapai guru PAI setelah menerapkan strateginya. Penelitian ini bertolak dari suatu pemikiran bahwa melalui keteladanan dan pembiasaan yang diterapkan guru PAI (proses) serta faktor yang menunjang dan menghambatnya, dengan kondisi awal siswa yang siap belajar nilai Islami (input), akan menghasilkan (output) siswa yang memperoleh hasil belajar nilai Islami. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, metode penelitiannya deskriptif, dengan jenis penelitiannya penelitian lapangan, yang berlokasi di SMPN 8 Kota Bandung. Teknik pengumpulan datanya menggunakan observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Hasil penelitiannya adalah (1) Strategi guru PAI dalam meningkatkan pengamalan nilai Islami siswa yaitu (a) Menunjukkan keteladanan dengan ikut terlibat bersama siswa mengamalkan zikir lisan, melaksanakan shalat dan puasa, kebersamaan dalam kerja kelompok dan kerja bakti. (b) Melatih kebiasaan dengan mengarahkan secara berlanjut dalam membiasakan amalan tersebut melalui program amalan yaumiyah diniyah, penugasan, dan gerakan pungut sampah (2) Faktor penunjang penghambatnya adalah (a) Sebanyak 2-3 orang siswa sekali-kali tidak masuk kelas karena sakit. (b) Kondisi psikisnya tergolong baik salah satunya motivasi belajar siswa tergolong tinggi dalam fokus belajar. (c) Terjalinnya hubungan baik antarsiswa dan guru dengan membiasakan senyum, salam, sapa. (d) Kepatuhan siswa terhadap tata tertib tergolong baik walaupun sesekali tidak patuh seperti telat masuk sekolah. (e) Tersedianya media pembelajaran seperti Hp. (3) Hasil yang dicapainya adalah (a) Siswa menggunakan Hp untuk mengakses materi PAI seperti materi zikir. (b) Terwujudnya pengamalan nilai Islami siswa. Saat akan masuk kelas, siswa berdoa dan membaca al-Quran, saat istirahat siswa shalat dhuha, saat menjelang shalat siswa saling mengajak teman untuk shalat, dan saat menjelang pulang siswa berdoa setelah belajar serta membersihkan kelas