Muhasabah sebagai metode dalam meningkatkan motivasi belajar: study deskriptif Mahasiswa Jurusan Tasawuf Psikoterapi angkatan 2015 di Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung

Tinggi rendahnya motivasi belajar mahasiswa merupakan perbincangan umum di kalangan akademik. Untuk menjaga kestabilan atau meningkatkan motivasi belajar tersebut, maka mahasiswa perlu menerapkan suatu metode yang dapat mengontrol dirinya atas motivasi belajar yang dimiliki. Dalam aspek tasawuf, metode yang tepat untuk mengontrol diri adalah muhasabah, karena dalam metode tersebut akan diketahui keuntungan dan kerugian yang didapat sebagai hasil atas apa yang telah dikerjakan. Dalampenelitian ini, peneliti berusaha untuk mengetahui motivasi belajar mahasiswa Jurusan Tasawuf Psikoterapi angkatan 2015, konsep muhasabah yang diterapkan dan peran muhasabah dalam menumbuhkan motivasi belajar mereka. Jenis peneltian ini adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif, karena peneliti hanya mengambarkan realitas objek sesuai dengan fakta yang tampak. Adapun teknik pengumpulan data antara lain adalah wawancara, dengan jenis wawancara semi-terstruktur, karena peneliti hanya menyiapkan beberapa pertanyaan kunci untuk memandu proses wawancara dan dilakukan pada waktu yang bebas. Kemudian observasi, dengan jenis observasi tersamar, agar peneliti dapat mempertimbangkan kemungkinan terbaik dalam memperoleh data, dan dokumentasi yang dilakukan sebagai bukti dalam penelitian. Teori muhasabah yang menjadi landasan adalah yang dikemukakan oleh al-Ghozali, yang mengatakan bahwa muhasabah dilakukan untuk mengetahui bertambah dan berkurangnya apa yang telah dihitung, sehingga manusia akan sampai pada titik kesadaran tentang apa yang menjadi hasil atas apa yang telah diperbuat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, pertama gambaran motivasi belajar mahasiswa Jurusan Tasawuf Psikoterapi angkatan 2015 ada tiga kondisi, yaitu meningkat, menurun, dan stagnan. Kedua, konsep muhasabah yang diterapkan oleh mereka ada 4 macam, yaitu berdasarkan metodenya (menyendiri dan berbagi dengan teman sebaya) dan berdasarkan waktunya (menjelang tidur dan setiap saat). Dan ketiga, peran muhasabah dalam meningkatkan motivasi belajar mereka, antara lain adalah sebagai upaya untuk mengetahui sejauh mana kontribusi diri mahasiswa Jurusan Tasawuf Psikoterapi angkatan 2015 terhadap perkuliahan, sebagai pengendali dalam menumbuhkan sifat bijak untuk memilih hal mana yang harus diprioritaskan, dan sebagai cermin untuk mengetahui seberapa serius mereka berkompetisi dalam dunia akademik. Maka, kesimpulan dari penelitian ini adalah muhasabah merupakan salah satu metode yang tepat dalam pengontrolan motivasi belajar