Keberpihakan Media dalam Aksi 212: Analisis Framing Model Robert N. Entman terhadap Kolom Tajuk Aksi Damai 212 Harian Umum Republika

Umi Amalia. Keberpihakan Media dalam Aksi 212 (Analisis Framing Model Robert N. Entman terhadap Kolom Tajuk Aksi Damai 212 Harian Umum Republika Edisi 29 November-3 Desember 2016) Aksi 212 menjadi isu yang mengguncangkan jagad media pada akhir tahun 2016. Aksi ini menuntut Ahok, tersangka dugaan penistaan agama diproses secara adil dihadapan hukum. Media massa dari dalam dan luar negeri beramai-ramai mengangkat isu aksi 212 ini. Salah satu media dalam negeri yang gencar memberitakan aksi 212 adalah Republika, sebagai media nasional yang berdiri dibawah bendara Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI), Republika banyak memberitakan tentang perkembangan aksi 212. Republika juga membuat opini redaksi terkait aksi 212 melalui tajuk beberapa hari secara terus-menurus mulai tanggal 29 November hingga 3 Desember 2016. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberpihakan Republika dalam kolom tajuk aksi damai 212. Keberpihakan ini digali melalui seleksi isu dan penonjolan fakta dalam tajuk. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode framing. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara studi dokumentasi dan analisis berita. Analisis data dengan menggunakan analisis framing model Robert N. Entman yaitu, define problem (pendefinisian masalah), diagnose couses (memperkirakan sumber masalah), moral evaluation (moral evaluasi) dan treatment recommendation (penyelesaian masalah) yang ditawarkan oleh Republika melalui tajuk. Analisis framing secara sederhana dapat digambarkan sebagai analisis untuk mengetahui bagaimana sebuah peristiwa dan fakta dibingkai oleh media, bagaimana pesan dikonstruksi berdasarkan kacamata media. Hasil penelitian diketahui bahwa (1)Republika memandang bahwa aksi 212 merupakan aksi yang amat damai sehingga perlu didukung oleh seluruh pihak; (2)Republika memandang pemerintah berusahaan menghalang-halangi aksi 212 dan menempatkan pemerintah sebagai pihak yang tidak didukung (unfavourable); (3)Republika mengharapkan agar Polri untuk menjaga aksi bukan justru menghalang-halangi aksi 212, lebih jauh Republika menekankan agar semua pihak memerhatikan secara kepada umat Islam; (4)Republika menawarkan penyelesaian dengan mengadakan kesepakatan antara pihak penyelenggara aksi 212 dengan pemerintah serta mengharapkan pemerintah dapat menghadiri aksi 212 dan berkumpul bersama massa